Sistem Belajar Jarak Jauh, Ketua Fraksi Golkar Persatuan Berharap Mutu Pendidikan Tetap Terjaga

 

Kota Bekasi, MPI
Sudah berbulan-bulan para siswa melakukan kegiatan belajar-mengajar dengan sistem jarak jauh secara online atau daring akibat pandemi Covid-19. Beragam kekhawatiran pun terus mengemuka terkait obyektifitas mutu pendidikan dan nilai akademik siswa tanpa ada pengawasan yang intensif dari pihak sekolah.

Hal ini diakui Ketua Fraksi Golkar Persatuan di DPRD Kota Bekasi Dariyanto. Untuk meredam kekhawatiran ini, dia mengingatkan pentingnya sinkronisasi pemahaman antara pihak sekolah dengan para orangtua siswa.

“Sistem daring ini digunakan untuk menyesuaikan kondisi yang ada selama pandemi Corona. Untuk itu, kita semua mencari solusi yang terbaik agar teknis kegiatab belajar-mengajar tetap berjalan,” ujar Dariyanto saat dihubungi melalui telepon, Jumat (18/9).

Menurut Dariyanto, sistem daring sebenarnya memberi manfaat khusus bagi para siswa, terutama dalam mengenal tekhnologi informasi melalui jaringan internet. “Siswa bisa lebih mengeksplore ilmu pengetahuan dan wawasan yang mereka dapat melalui dunia internet yang mereka gunakan secara positif,” ulas legislator yang juga pemilik Sekolah Global Persada Mandiri ini.

Selain itu, imbuh Dariyanto, sistem daring mengajarkan siswa tentang kedisiplinan dan kejujuran saat belajar di rumah dengan bimbingan orangtua. “Nilai kedisiplinan dan kejujuran bisa didapat saat siswa belajar dan mengerjakan tugas sekolah tanpa diawasi langsung oleh guru mereka. Nah, ini juga menjadi nilai plus terhadap sistem daring,” paparnya.

Namun, Dariyanto mengakui sistem daring akan menimbulkan dampak negatif terhadap psikologi siswa yang merasa jenuh karena terlalu lama belajar di rumah. “Disinilah pentingnya peran serta orangtua, bukan hanya pihak sekolah. Orangtua juga harus ikut berpartisipasi membimbing anak-anak mereka saat belajar atau mengerjakan tugas dari sekolah,” tegasnya.

Karenanya, Dariyanto berharap adanya komunikasi antara guru dengan para orangtua, untuk menjaga mental siswa dalam mengatasi rasa jenuh selama belajar. Komunikasi ini juga penting untuk mendidik kejujuran siswa selama mengerjakan tugas sekolah.

“Harus ada sinkronisasi pemahaman antara guru dengan orangtua siswa, harus ada komunikasi, guru dan orangtua harus bersama-sama mengawasi siswa selama jam belajar-mengajar berlangsung. Komunikasi ini penting, untuk menyamakan pemahaman apakah orangtua ingin mendidik anaknya tetap jujur atau menjadi pembohong saat mengerjakan tugas sekolah,” katanya.

“Orangtua juga harus mampu merefresh atau merelaksasi mental anak-anak mereka yang mulai jenuh. Hal ini akan menumbuhkan rasa disiplin siswa dalam menggunakan gadget untuk keperluan belajar,” imbuh Dariyanto.

Lebih lanjut, Dariyanto berpesan kepada pihak sekolah agar mampu mengemas sistem pembelajaran secara benar, sehingga siswa di rumah tidak merasa jenuh. “Harus dimodifikasi sistem pembelajarannya secara benar untuk menghindari kejenuhan,” ungkapnya.

Dengan adanya komunikasi, Dariyanto berharap dampak negatif dari sistem daring dapat diminimalisir. “Tetap lakukan sinkronisasi antara pihak sekolah dengan orangtua siswa, kaji mana yang terbaik buat siswa agar mutu pendidikan tetap terjaga, selama sistem belajar tatap muka belum bisa dilaksanakan akibat pandemi Corona saat ini,” pungkasnya. (Mul)



Posting Terkait

Jangan Lewatkan