Staf Intelijen Korem 152/Babullah menggelar kegiatan pembekalan Kontra Radikalisme Bagi Prajurit jajaran bertempat di Aula Makorem 152/Babullah Jl. A.M. Kamarudin No. 1 Kel. Sangaji Ternate Utara.
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kasi Intel Kasrem 152/Babullah Kolonel Inf Wahyu Yudhayana serta diikuti oleh 150 personel satuan jajaran Korem 152/Babullah, dalam kesempatan tersebut Kasi Intel menyampaikan Radikalisme/separatisme merupakan embrio lahirnya terorisme. Radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total dan bersifat revolusioner dengan menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada secara drastis lewat kekeraan (violence) dan aksi-aksi yang ekstrem.
Ada beberapa ciri yang bisa dikenali dari sikap dan paham radikal. 1) intoleran (tidak mau menghargai pendapat &keyakinan orang lain), 2) fanatik (selalu merasa benar sendiri; menganggap orang lain salah), 3) eksklusif (membedakan diri dari umat Islam umumnya) dan 4) revolusioner (cenderung menggunakan cara-cara kekerasan untuk mencapai tujuan)
Pengetahuan dan keterampilan teknis teritorial Apkowil dalam mencegah paham radikal dihadapkan dengan perkembangan kondisi sosial serta berbagai permasalahan yang terjadi di lapangan belum optimal dalam penyelesaian tugas dan tanggung jawabnya sesuai yang diharapkan, oleh karena itu perlu adanya pembekalan kontra radikalisme dalam rangka meningkatkan kemampuan personel TNI/Polri, Pemerintah Daerah dan Tokoh masyarakat dalam rangka pencegahan radikalisme dan sparatisme.
Menghadapi perkembangan situasi seperti sekarang ini sangatlah diperlukan suatu tekad dari semua komponen Bangsa untuk ikut berperan aktif dalam menghadapi dan memecahkan berbagai kesulitan Bangsa khususnya dalam rangka cegah tangkal radikalisme /separatisme.
Penerapan 4 pilar kebangsaan bagi masyarakat Bangsa Indonesia hendaknya bukan sekedar slogan, tetapi melekat dalam pola kehidupan sehari-hari. Karena kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote adalah keberagaman. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia, Itulah ke¬bhinneka tunggal ika-an kita. (Pen 152)