Indramayu, MPi.co.id
Exponen 98 merupakan perintis PDI Perjuangan di kabupaten Indramayu yang baru-baru ini mengadakan pertemuan di Rumah Makan Cimanuk.
Kegiatan ini diinisiasi oleh mantan pengurus PAC Kecamatan Indramayu Bung Rahadi Harahap S.sos dan Ono Surono ST beserta Bung Ir. Iwan Hendrawan selaku pendiri PDI Perjuangan diKabupaten Indramayu.
Rahadi Harahap S.sos menyampaikan dalam laporan kegiataannya bahwa latar belakang kegiatannya didasari atas aktifitas Exponen 98 dalam setiap momentum politik, sekalipun tidak menjadi pejabat formal eksponen 98 terus menerus secara aktif mengikuti dinamika politik dan memberikan kontribusi baik dalam pergulatan ideology maupun tatanan praksis.
Eksponen 98 selalu hadir dan apalagi dalam momentum Pilkada2020 yang merupakan titik kulminasi kekuasaan Randu Gede.
Menurut ade sapaan akrab Rahadi Harahap disampaikaan bahwa Pertemuan ini diselenggarakan dalam rangka memperkuat tali silaturahmi dan memberikan apresiasi terhadap nilai-nilai kejuangan para perintis PDI Perjuangan serta mengingatkan kembali terhadap tujuan eksistensi PDI Perjuangan.
Didalam sambutannya selaku Ketua DPD Bung Ono Surono juga menjelaskan awal perjuangannya dan dinamika PDI Perjuangan dari periode keperiode.
Bung ono menjelakan bahwa dari periode ke periode itu PDI Perjuangan mengalami fluktuasi dan dinamika yang memprihatinkan.
PDI Perjuangan dari Pemilu ke Pemilu mengalami penurunan secara terus menerus, dan oleh karenannya diperlukan penguatan melalui penyatuan kembali seluruh elemen Nasionalis Marhaenis Bung Karnois.
Bung Ono surono berharapkan dengan menyatukan seluruh elemen-elemen itu PILKADA 2020 PDI Perjuangan kembali Berjaya seperti pada tahun 1999.
Di sela-sela pertemuan itu Bung Iwan Hendrawan menyampaikan bahwa eksitensi PDI Perjuangan merupakan penerus ajaran Bung karno, yakni Marhanisme sebagai ideology yang menghendaki adanya kesejahteraan bersama dan tidak adanya penindasan dalam berbagai kehidupan.
Menurutnya lebih lanjut mengatakan bahwa kemenangan yang akan diraih oleh NIKI adalah mengukuhkan kembali ajaran bung Karno itu.
Bung Iwan menjelaskan dalam pertemuan itu bahwa potensi nasionalis sebesar 70 % yang dibuktikan oleh beberapa kali penghelatan PILPRES dan tidak pernah bergeser dari angka itu, sedangkan Potensi Nasionalis Bung Karnois ada sebesar 40 %, dan dengan asumsi itu Bung Iwan Hendrawanpun meyakini bahwa kemenangan NIKI tidak bergeser dari angka sebesar itu pula.
Dalam pertemuan itu juga terungkap dari beberapa pandangan peserta bahwa rakyat selalu dilibatkan dalam menyemarakan demokrasi, namun akhirnya ditinggalkan setelah jadi, dan hal tersebut terus menerus terjadi.
Mengalami kenyataan pahit tersebut forum menghendaki adanya paradigm baru dalam berdemokrasi dimana rakyat tidak hanya dilibatkan dalam proses politik, tetapi juga dilibatkan didalam proses ekonomi dan pembangunan.
Paradigma baru itu juga di harapkan mengubur paradigma yang selama ini terjadi dan merusak tatanan kehidupan sosial politik dimana para pengambil kebijakan ( BUPATI dan DPRD ) terlibat mengeksploitasi pengadaan barang dan jasa sehingga berakibat Hukum.
Forum ini menghendaki, kedepan para pejabat tidak lagi bersentuhan dengan fee proyek yang dimainkan oleh corporate binaannya sehingga membuat kualitas proyek menjadi rusak.
Melalui pandangan umumnya Narjo Suharjo mantan pengurus PAC Kecamatan Sukra tahun 98 menyarankan agar Expo98 memilki lembaga formal yang dapat dijadikan jembatan kepentingan bagi para anggota dan rakyat yang telah memberikan dukungan.
Lebih jelas menurutnya, dalam kenyataan selama ini jangankan rakyat, orang-orang yang terdekat dengan kekusaanpun mengalami kesulitan dalam penghidupannya karena para pejabat temannya itu sama sekali tidak pernah memberi peluang atas program-programnya.
Peserta menyarankan agar Expo98 membentuk lembaga resmi yang berbadan hukum dan membentuk Koperasi disetiap kecamatan untuk menjadikan jembatan antara rakyat dengan pendukungnya melalui berbagai program.
Selain itu beberapa peserta mengharapkan agar menyambut kemenangan nanti, kemenangan NIKI haruslah dijadikan kemenangan rakyat, bukan dijadikan kemenangan Partai politik dan Timsesnya.
Dalam rangka memperkuat kemenangan rakyat itu diperlukan wadah yang dapat menyatukan seluruh elemen terutama para tokoh yang telah banyak membantu dalam melakukan upaya perubahan seperti Bapak Jahidin dari unsur Muhamadiyah, Bapak Haji Juhadi dari unsur NU dan Iwan Hendrawan dari Unsur Nasionalis Marhaenis Bung Karnois serta unsur-unsur lainnya yang terlibat.
Pertemuan exponent 98 diharapkan membawa suasana baru dalam kehidupan politik terutama internal PDI Perjuangan dan secara umum kehidupan sosial politik di kabupaten Indramayu.(Deswin N)