Takalar, Mediapatriot.co.id –
Proyek Irigasi tetes penangkar bibit jagung di desa Bontomanai kecamatan Mangarabombang kabupaten Takalar “Bersoal”, proyek yang dikerjakan oleh dua pelaksanaan yakni pembangunan Sumur dangkal Drip Irigasi dikerjakan oleh pemenang tender CV. tiga Putra dengan anggaran senilai Rp.1.481.166.666.20 dan pengadaan intilasi perpipaan Drip Irrigation yang dikerjakan oleh pemenang tender PT. Daya Santosa Rekayasa dengan anggaran senilai Rp.17.550.079.745.70 dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan.
Hal ini diungkapkan salah satu pemilik lahan berinisial SL kepada awak media patriot.co.id Rabu 09/12/2020, “seharusnya pemerintah sebelum merealisasikan rencana program ini, terlebih dahulu melibat para petani adakan sosialisasi apakah setuju atau tidak” ungkapnya.
Selain itu kata SL, Karena jadinya ini proyek otomatis lahan ini dijadikan Kawasan Industri Jagung, saya tidak setuju, dimana kalau kita mau tanam yang lain, seperti padi atau tanaman lain, bukan kita mau makan jagung” Kesal SL.
Sama yang diungkapkan warga Berinisial MR, bahwa tidak setuju dengan program irigasi tetes jika nantinya lahannya dijadikan kawasan industri jagung.
” Ini lagi dinda ada beberapa warga yang tidak punya lahan di lokasi penangkaran bibit jagung tetapi takut dampak dari pembuatan sumur bor yang 20 titik yang kedalamannya 40 -100 meter sedangkan sumur warga rata-rata kedalamnya 20 meter, takutnya Pada saat musim panas masyarakat kekeringan Air bersih” tutur MR
Sementara pak Jamal pelaksana PT. Daya Santosa Rekayasa dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengatakan bahwa saya cuma pelaksana dari PT
Daya Santosa Rekayasa
” Kami cuma pelaksana pak, kita hubungi ketua kelompok Tani atau Pak Desa, karena lahan tanah tersebut wilayahnya Pak Desa” ungkapnya Jamal (09/12)
Sampai berita tayang PJ kades Bontomanai berusaha dikonfirmasi namun tidak berhasil. (Tim)
