Takalar, MediaPATRIOT.CO.ID – Lurah Maradekaya bersama Bendahara dituding mencairkan anggaran dana pembangunan tiga pos Kamling dengan senilai Rp 35 juta, namun Dana tersebut belum diberikan kepada Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), sementara pekerjaan tersebut telah rampung 100 persen.
Menurut ketua LPM Maradekaya Kamaruddin Dg.Nuru yang mendapat informasi dari bendahara bahwa sudah dicairkan sebanyak Rp 85 juta dan diserahkan kepada Lurah untuk biaya tiga Pos Kamling dan dana Covid-19
Hal ini diakui lurah Maradekaya saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya bahwa dana 3 Pos Kamling dananya ada ditangannya
” Dananya ada ditangan saya, nanti saya kasihkan sama Daeng Nuru kalau kayunya diganti karena kayu Bongkarann dipakai” kata Abd Rahman
Sehingga Kamaruddin Daeng Nuru, “Lurah Abd Rahman Rasid menyampaikan berita bohong kepada beberapa kepala lingkungan bahwa Dia sudah membayar semua biaya tiga Pos Kamling yang nilainya Rp 35 juta kepada saya, biar seribu rupiah pun saya belum terima, apalagi Rp 35 juta.
“Selama ini, saya cukup sabar menerima janjinya. Kalau ditagih, ada-ada saja alasan. Mulai dari belum cair anggarannya, hilang buku rekening, hingga tunggu mobilnya laku. Dan lebih menyakitkan lagi, akhir ini Dia beralasan tidak mau membayar karena saya pakai kayu bongkaran.kesal Dg.Nuru
Dikutip dari Media retorika.co.id, salah satu Aktivis Takalar Azis dimintai Tanggapannya, sangat menyayangkan Lurah Maradekaya karena selaku pemimpin dia tidak mampu menbawai bawahannya sehingga menjadi polemik di kalangan masyarakat maupun sosial media.
“Kami minta Aparat Penegak Hukum (APH) turung menindaklanjuti penggunaan dana Kelurahan Maradekaya, panggil dan periksa Bendahara dan Lurah Maradekaya diduga ada penyelewengan dana kelurahan.”
“Kuat dugaan ada penyelewengan dana kelurahan, sehingga kami minta APH semua penggunaan dana kelurahan diperiksa” Tegas Azis.(*)