BANGGAI KEPULAUAN, MPI_Saida Lalu (62), warga Desa Peley, Kecamatan Totikum Selatan (Totsel), Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), istri dari almarhum Pensiunan PNS yang hanya menerima sisa gaji pensiun sebesar Rp 200 ribu, dan kondisi kehidupan yang sangat memprihatinkan, menjadi buah bibir setelah sebuah video tentang kehidupannya beredar di medsos (facebook).
Keadaan Saida ini pun menjadi perhatian Pemerintah Kecamatan (Pencam) Tosel, dengan segera menindak lanjuti video tersebut dengan menyalurkan sejumlah bantuan sembilan bahan pokok (sembako), berupa 5 Kg Beras, 30 butir Telur, 2 Kg Gula pasir, 3 liter Minyak goreng, 2 kotak Teh Celup, 3 kaleng Susu, dan 1 dos mie instan, kepada Saida.
Kepada awak media ini, Plt. Camat Tosel, Apriyanto Pamolango, S.STP., mengungkapkan melalui video yang sempat viral tersebut pihaknya baru mengetahui kondisi warganya tersebut.
“Bantuan ini sebagai bentuk tali kasih karena keprihatinan pemerintah terhadap masyarakat yang tidak mampu. Dengan Bansos ini diharapkan sedikit dapat membantu meringankan beban ekonomi atau kesusahan derita yang dialami masyarakat. Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya guna kebutuhan tambahan sehari-harinya,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan Saida sebelumnya diketahui merupakan salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) dari Pemerintah Desa (Pemdes) Peley, terhitung hingga bulan November 2020.
Namun, sejak akhir penerimaan BLT-DD tahap IX peruntukan bulan Desember 2020, Sadia sudah tidak diberikan/disalurkan BLT-DD (sementara dihentikan) karena adanya komplen/keberatan dari beberapa warga pensiunan yang ada di Desa Peley kepada Pemdes/Kepala Desa Peley.
“Beliau dikeluarkan dari daftar KPM karena adanya keberatan dari sejumlah pihak. Dana BLT-DD untuk beliau tidak disalurkan kepada orang lain, nakun masih berada di Bendahara Desa Peley. Berdasarkan hasil musyawarah unsur Forkopimcam bersama Kades dan Ketua BPD Peley, Pemdes Peley akan tetap menyerahkan bantuan tersebut kepada beliau,”tegasnya.
Ia menegaskan permasalahan yang terjadi terhadap Saida Lalu ini tidak diharapkan tidak akan terulang kembali kepada yang lainnya.
Ia pun kedepannya akan mengupayakan agar Saida bisa dimasukan dalam daftar salah satu warga Desa Peley penerima bantuan rumah layak huni dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Apapun alasannya, Ibu Saida sebisanya harus mendapatkan BLT-DD dari Pemdes Peley. Kami telah melihat/meninjau langsung kondisi dari Ibu Sadia. Kondisinya sangat memprihatinkan, bukan saja hanya kebutuhan makan sehari-hari saja, tetapi kondisi bangunan rumah juga sungguh sangat tidak layak lagi untuk ditempati,” tegasnya.
Ia juga menghimbau Pemdes Pelet menambahkan untuk bisa melihat prioritas utama sesuai sisi kelayakan yang harus diberikan bantuan, bukan melihat dari sisi pensiunan atau bukan.
“Intinya kebijakan ada pada Pemdes Peley, Pemdes bisa melihat layak tidaknya beliau menerima bantuan atau tidak, bukan melihat dari sisi pensiunan atau bukan, dan hal ini harus dimusyawarakan,” tandasnya.
Sementara itu, Kades Peley, Rusli Bailia, kepada awak media ini mengatakan Saida dikeluarkan dari daftar penerima bantuan karena semata-mata untuk mencegah adanya kecemburuan dari para warga pensiunan lainnya.
Akan tetapi, lanjutnya, selaku Kades, ia berjanji akan menyerahakan BLT-DD peruntukan bulan Desember 2020 kepada Saida. Serta berupaya semaksimal mungkin akan memberikan bantuan perumahan layak huni.
“Kami akan melalukan rapat internal di Desa bersama warga yang melakukan keberatan dan akan menjelaskan terkait kondisi kehidupan dari Ibu Saida yang sangat memprihatinkan sesuai hasil musyawarah dengan Forkopimcam,” tutupnya.
Penyerahan bansos ini turut dihadiri Babinsa/Danpos Totikum Koramil 1308-10/Salakan, Serma J. Ferry; Bhabinkamtibmas Polsek Totikum, Bripda Alihum; Anggota Unit Intel Polsek Totikum, Bripda Stenly; Ketua BPD Peley, Bakry, dan lainnya.(Dewi)
