BANGGAI, MPI_Mengusung tema “Pandemi, Inovasi dan Kebangkitan Ekonomi Nasional”, Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional (TIRBN) KemenPAN-RB menggelar Focus Group Discussion (FGD) secara virtual, Selasa (19/01).
TIRBN ini memiliki tugas untuk memberikan rekomendasi kepada Wakil Presiden selaku Ketua Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional (KPRBN) mengenai kebijakan dan pelaksanaan reformasi birokrasi di Indonesia.
FGD dipimpin langsung oleh Ketua TIRBN, Prof. Dr. Eko Prasijo, dan mendaulat Bupati Banggai, Dr. Ir. H. Herwin Yatim, M.M. menjadi salah satu pemateri.
Dalam menyampaikan materinya, Herwin yang didampingi Wakil Bupati Banggai, Drs. H. Mustar Labolo, M.Pd.I., ini menuturkan bahwa dalam penanganan Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai menerapkan empt faktor utama strategi dan inovasi.
Yakni Respon Cepat Tanggap (Quick Wins), Penanganan Kesehatan, Penanganan Dampak Ekonomi, dan Penyediaan Jaring Pengaman Sosial.
Herwin menguraikan dalam Respon Cepat Tanggap/Quick Wins, Pemkab Banggai mengambil sejumlah langkah-langkah penting.
Diantaranya membentuk gugus tugas percepatan penanganan Covid-19, nenetapkan dan mensosialisasikan regulasi/protokol covid-19 dan status bencana daerah, memberikan edukasi covid-19 kepada masyarakat, pendataan dan pemeriksaan warga yang tiba dari zona merah, dan melakukan pengawasan dengan standar protokoler kesehatan (Prokes) pada jalur masuk diperbatasan antar kabupaten.
Untuk penanganan kesehatan, lanjutnya, Pemkab Banggai menyiapkan ruang isolasi khusus covid-19 di BRSUD Luwuk dan rumah sakit darurat, menggerakan seluruh potensi daerah dan masyarakat untuk penanganan covid-19, menyiapkan fasilitas rumah sakit darurat, serta memasang 50 tempat cuci tangan dan 30 bilik sterilisasi yang ditempatkan di titik-titik keramain di Kota Luwuk.
Lebih lanjut Herwin mengatakan dalam penanganan dampak ekonomi, ditujukan untuk menjaga terpenuhinya kebutuhan pokok dan ketahanan pangan daerah, utamanya untuk pencegah dampak panic buying, serta pemberian insentif dan stimulus kepada pelaku UMKM yang terkena dampak ekonomi.
Sementara itu, dalam penyediaan jaring pengaman sosial, Pemkab Banggai menggerakan seluruh potensi masyarakat sampai ke tingkat desa dan dunia usaha untuk bersama-sama pemerintah untuk saling membantu sesama.
Herwin menyampaikan kebangkitan ekonomi di masa pandemi saat ini di Kabupaten Banggai mulai terlihat dengan menggeliatnya aktifvitas pasar tani online di masa pandemi, menggeliatnya faktor pariwisata dengan focus penguatan sumber daya lokal desa, daya saing produk lokal UMKM yang tetap terjaga, iklim inovasi yang stabil dimasa pandemi.
Herwin menegaskan angka kemiskinan di Kabupaten Banggai pada tahun 2018 mencapai 9,12 persen. Namun sampai dengan saat ini, tahun 2021, angka kemiskinan mengalami penurunan drastis hingga ke 6,5 persen.
Pada kesempatan ini, Herwin juga memberikan sejumlah rekomendasi terkait inovasi daerah dalam menghadapi Pandemi Covid-19 kepada para peserta diskusi.
Yakni (1) Pimpinan daerah sebagai role model harus mampu bertransformasi sebagai pimpinan virtual yang wajib memiliki keterampilan jejaring sosial (facebook, twiter, instagram, line, dan lain-lain).
(2) Pemerintah daerah harus mendorong terbangunnya jaringan telekomunikasi secara merata, terutama didaerah-daerah terpencil, agar tercipta komunikasi yang efektif dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi di daerah demi menunjang perekonomian nasional.
(3) Meningkatkan SDM ASN agar mampu menguasai informasi dan teknologi utamanya dalam menghadapi revolusi 4.0 dan new normal.
(4) Memanfaatkan secara maksimal group whatsapp dimasing-masing perangkat daerah untuk membahas strategi peningkatan pelayanan public pada masa pandemi.
Serta (5) Mengalokasikan anggaran untuk pengadaan sarana prasarana pelayanan berbasis teknologi online.(Dewi)