Dalam kesempatan tersebut Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmad Heri Purwo, S.E., M.M., Meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kepada para purnawirawan TNI AL yang melibatkan vaksinator dari Kementerian Kesehatan, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Tim Dukungan Kesehatan (Dukkes) dan Mini ICU dari Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Dr. Mintohardjo dan Rumah Sakit Marinir Cilandak serta tim Sub Dinas Kesehatan Jakarta Selatan.
Pemberian Vaksin Covid-19 kepada 1000 Purnawirawan TNI AL untuk dosis pertama diberikan pada 17 dan 18 Maret 2021 sedangkan dosis kedua akan dilaksanakan pada 31 Maret dan 1 April 2021 mendatang.
Sebelumnya telah dilakukan Vaksinasi Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan (Nakes) TNI AL tahap I dimulai pada tanggal 14 Januari 2021 dengan target sebanyak 6.998 personel, dimana telah dilaksanakan injeksi pertama Nakes sebanyak 6.155 personel (87.95 %) dan injeksi kedua Nakes sebanyak 5.873 personel (95.41 %) sedangkan Vaksinasi tahap II dimulai pada tanggal 1 Maret 2021 bagi prajurit TNI.
Untuk prajurit TNI AL masih dalam proses pelaksanaan di Kesatuan TNI AL seluruh Indonesia mulai dari Mabesal, Koarmada I, II, III, Kolinlamil, Pushidrosal, Lantamal I sampai dengan XIV, Lanal-Lanal, Lemdik dan Marinir.
Sementara itu target vaksin Sinovac bagi prajurit TNI AL sebanyak 63.178 personel, dimana telah dilaksanakan injeksi pertama sebanyak 15.123 personel yakni mencapai 23.93 % dan injeksi kedua sebanyak 437 personel yakni mencapai 2.88 %.
Pada tanggal 1 dan 2 Maret 2021 lalu, para Perwira Tinggi (Pati) TNI AL wilayah Jakarta beserta istrinya juga telah menerima Vaksin Covid-19 untuk dosis pertama, bertempat di GOR Ahmad Yani Mabes TNI. Sementara dosis kedua dilaksanakan pada 15 dan 16 Maret 2021. Sedangkan pada tanggal 9 dan 10 Maret 2021 lalu,prajurit TNI AL yang berdinas di Mabesal telah melaksanakan vaksin dosis pertama sebanyak 3.500 orang, dimana selanjutnya akan melaksanakan vaksin dosis kedua pada tanggal 23 dan 24 Maret mendatang.
Vaksinator TNI AL yang sudah terlatih hingga saat ini berjumlah 2000 personel. Untuk pelaksanaan Vaksinasi sangat bergantung kepada distribusi vaksin dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.