Jakarta Utara mediapatriot.co.id (18/3) Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono, memantau secara langsung simulasi dalam rangka persiapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta. Hari ini Kamis 18/03/2021Bersama dengan pelaksana tugas Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Zulfikri, dan Satuan Tugas Covid-19 Jakarta Utara, Djoko memastikan semua sarana dan prasarana serta protokol kesehatan yang mendukung pembelajaran tatap muka sudah terpenuhi.Simulasi ini memiliki nilai penting dalam rangka implementasi pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar tatap muka yang tetap mengutamakan protokol kesehatan dalam rangka mempercepat penanganan Covid-19.”, ungkap Djoko.Menurut Djoko, simulasi ini untuk menunjang kelancaran KBM tatap muka di STIP yang akan dilaksanakan secara bertahal mulai 29 Maret 2021 guna mencegah terjadinya penyebaran Covid-19, setelah selama satu tahun ini Perguruan Tinggi Kementerian Perhubungan dilakukan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dari kediaman masin-masing Taruna/iDjoko menambahkan pelaksanaan PJJ untuk penyampaian teori saat ini sudah berjalan dengan baik, namun untuk kegiatan pembelajaran praktek hingga saat ini masih terkendala. Hal ini dikarenakan Perguruan Tinggi Kementerian Perhubungan merupakan pendidikan vokasi yang prosentase kegiatan praktikumnya lebih besar daripada penyampaian teori, yaitu 70 persen praktik dan 30 persen teori.Kegiatan pembelajaran praktek hingga saat ini masih terkendala karena peralatan praktek, simulator dan pendukung lainnya yang saat ini hanya terdapat di laboratorium atau simulator masing-masing Perguruan Tinggi. Oleh sebab itu, untuk mengatasi kendala seluruh Perguruan Tinggi di lingkungan BPSDM Perhubungan telah diajukan permohonan untuk dapat melaksanakan KBM tatap muka khusus untuk kegiatan pembelajaran praktek”, tambah Djoko.Djoko menyampaikan sebagaimana arahan Bapak Menteri Perhubungan bahwa pelaksanakaan KBM tatap muka harus dilakukan dengan hati-hati, konsisten, dan bertahap serta berpedoman pada Keputusan Kepala BPSDM Perhubungan Nomor SK.25/BPSDMP-2021 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran Covid-19 Dalam Kegiatan Belajar Mengajar On Campus di lingkungan BPSDMP.Fokus dari kebijakan penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar tatap muka tentunya harus didukung oleh semua pihak dan dilakukan dengan konsisten. Untuk itu, segenap civitas akademika STIP harus berperan aktif dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 dengan lebih intensif dalam melaksanakan protokol kesehatan 5M”, jelas Djoko.Djoko mencontohkan beberapa hal penting sebagai acuan pelaksanaan Taruna On Campus, antara lain:
a. Pelaksanaan Taruna On Campus dilaksanakan secara bertahap dalam beberapa periode dengan jumlah maksimal taruna di dalam kampus sebanyak 150 orang;
b. Kapasitas asrama yang berbentuk kamar, hanya diisi maksimal 3 (tiga) orang taruna;
c. Kegiatan permakanan taruna dan kegiatan keagamaan dilaksanakan di kamar masing-masing taruna;
d. Jika terdapat taruna yang terkonfirmasi positif Covid-19 harus segera dilaksanakan tracking, tracing dan testing serta dilaksanakan isolasi di luar kampus.Berdasarkan simulasi yang dilakukan, para Taruna akan dilakukan pengecekan suhu dan penyemprotan disinfektan pada barang bawaan perlengkapan taruna saat memasuki gerbang, mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak.Selanjutnya, dilakukan pemantauan pada sarana dan prasarana Pendidikan di kampus, seperti ruang makan, asrama, ruang kelas, fasilitas medis di ruang isolasi, serta pengecekan dan persiapan kegiatan praktek pada laboratorium bengkel dan simulator.Plt. Ka BPSDMP, Zulfikri, mengungkapkan kegiatan ini sebagai sarana sosialisasi Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran Covid-19 selama Masa Pandemi di lingkungan Kampus STIP Jakarta dan simulasi implementasi dari Pedoman dimaksud.Pembelajaran KBM tatap muka ini dilakukan dalam rangka pemenuhan standar pembelajaran sesuai dengan ketentuan International Maritime Organization (IMO) Model Course dan STCW sesuai Amandemen Manila 2010 yang mengharuskan pelaksanaan pembelajaran praktek bagi Taruna/i menggunakan simulator dan peralatan yang hanya ada di kampus”, jelas Zulfikri.Zulfikri berharap dengan Kegiatan Belajar Mengajar tatap muka ini dapat meningkatkan kompetensi keterampilan siswa didik sehingga dapat menjadi SDM profesional di bidang pelayaran.Ketua STIP, Amiruddin, menjelaskan bahwa pembelajaran on campus di STIP akan dilaksanakan secara bertahap.Tahap pertama pada 29 Maret 2021 dengan taruna berjumlah 72 orang, yang terdiri dari 32 taruna program studi nautika, dan 40 taruna program studi teknika”, ungkap Amiruddin.Pada tahap kedua, Amiruddin melanjutkan, akan dilaksanakan pada 2 Juni – 2 Juli oleh Taruna Semester IV Jurusan Nautika berjumlah 136 (seratus tiga puluh enam) Taruna, dan Taruna Semester IV Jurusan Teknika berjumlah 136 (seratus tiga puluh enam) orang yang akan masuk kampus mulai 4 Juli 2021 dan meninggalkan kampus tanggal 30 Juli 2021.Selain simulasi dan pemantauan sarana dan prasarana, STIP Jakarta juga menggelar kegiatan webinar dengan tema “Kesiapan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Dalam Menghadapi Kegiatan Belajar ” yang menghadirkan narasumber Kepala Satpol PP Jakarta Utara selaku Sekretaris Gugus Covid 19 Jakarta Utara, Drs. Yusuf Majid, M. Si., dan dokter STIP, dr. Riri Anita Agustie D.Ediyanto