HMI Butuh Strong Leadership

Kongres HMI XXXI di Surabaya tengah berlangsung dan mendekati babak akhir. HMI akan segera memiliki Ketua Umum baru periode 2021-2023. 26 kandidat ketua umum sedang berkompetisi mengisi posisi tersebut. (23/03).

Bagi Raihan Ariatama, salah satu kandidat, menjadi pemimpin organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia bukan hal mudah, karena HMI adalah miniatur Indonesia.

“HMI tentu saja mewakili karakteristik keindonesiaan yang penuh dengan keragaman karakter dan nilai dari anggotanya, sehingga menjadi pemimpin di HMI membutuhkan karakter strong leadership pada ketua umumnya,” ujar Raihan di Islamic Centre, Surabaya.

Menurut alumni Universitas Gadjah Mada ini, memimpin HMI membutuhkan intelektualitas dan integritas, sehingga ia mampu melahirkan gagasan yang visioner bagi organisasi.

“HMI harus mampu menghimpun semangat zaman yang terus bergerak, sehingga organisasi tetap eksis dengan ide dan gagasan segar yang membawa perubahan,” ujarnya.

Raihan ingin kebermanfaatan HMI harus bisa dirasakan seluruh masyarakat Indonesia, terutama dalam isu-isu stategis kebangsaan.

“Peran aktif HMI bisa dimulai dari program kerja yang terus mendengungkan konsep keislaman dan keindonesiaan yang tidak terpisahkan. Seperti menjaga Indonesia dari serbuan paham radikalisme,” jelasnya.

Raihan yakin, posisi strategis HMI dalam dunia kepemudaan pun, bisa menjadi episentrum perubahan bagi generasi muda Indonesia.

“HMI mampu merajut pelbagai organisasi mahasiswa dan kepemudaan lain dalam bingkai kebersamaan membangun bangsa,” lanjutnya.

Dalam ajang kongres HMI kali ini, Raihan mengajak seluruh stakeolder menjadikan HMI sebagai rumah yang harus dibesarkan oleh seluruh kader HMI.

“Mari kita jadikan ajang kongres ini sebagai momentum untuk berdaya bersama. Mejadikan kader HMI sebagai tumpuan membangun bangsa,” ajaknya.



Posting Terkait

Jangan Lewatkan