2 Bocah Penyandang Disabilitas Ditinggalkan Ibunya, Dikunjungi Dinsos OKU (MPI)

OKU SUMSEL, MEDIAPATRIOT || Berawal pemberitaan dari salah satu media Online hari Rabu 24 Maret 2021 terkait adanya 2 orang anak warga kurang mampu Penderita disabilitas.

Dinas Sosial kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) hari ini langsung melakukan kunjungan ke rumah dua Orang anak yang diduga menderita Kelainan Saraf Tulang di Jl. Laya Ogan, Desa Tanjung baru kecamatan Baturaja Timur. Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Provinsi Sumatera Selatan, Kamis (25/03/2021).

Kedua anak penderita disabilitas ini bernama Suzan (6) dan adiknya Lolita (4) anak dari bpk Jumrul Effendi asal desa Sukamerindu kec.semidang Aji Kab.OKU.

Dinas sosial OKU melalui Plt.Kabidrehsos Sutaryo didampingi staf Rizal dan Peksos Dinsos OKU Rasyid Dalam kunjungannya ke rumah penderita, selesai melakukan pemeriksaan berkas dan pendataan menjelaskan bahwa pihaknya mengaku prihatin atas kasus yang dialami pak Jumrul dan derita yang dialami kedua anaknya.

Pihak Dinsos OKU, dikatakan Sutaryo. insya Allah tidak akan diam dan akan melakukan yang terbaik buat Suzan dan Lolita khususnya pak Jumrul sekeluarga.

“Ini bukan akhir,kami masih akan kesini lagi untuk tindak lanjut dari pertemuan ini,”Ucap Sutaryo kepada pak Jumrul.

Untuk masalah PKH, sambung Sutaryo. pihaknya berjanji akan secepatnya mencari penyebab permasalahannya dan menyelesaikannya.

Dikesempatan ini, Sutaryo juga menyampaikan harapannya kepada pengurus LPAI OKU Sampurna agar dapat membantu pak jamrul menyiapkan berkas-berkas untuk persiapan mendampingin pak jamrul melaporkannya juga ke Bazanas kab oku biar mendapatkan bantuan.

“Insya Allah nanti dikantor,kita akan membuat donasi juga,”Pungkas Sutaryo.

Sementara itu Peksos Dinsos OKU Rasyid menyampaikan kepada awak media. Pihak Dinsos OKU, karena ada 2 kakak Suzan putus sekolah maka untuk pendidikan, akan melakukan dorongan kepada kakak-kakak Suzan agar jangan sampai putus sekolah.

Mengenai penderita disabilitasnya akan kita koordinasikan nanti dengan pihak-pihak terkait dalam penanganannya,”imbuhnya.

Dinsos oku juga, diteruskan Rasyid. Akan melakukan pendampingan rohani untuk ayah Suzan, ini penting kita lakukan agar pak Jumrul dapat lebih sabar didalam pengasuhan anak-anaknya dan bersabar dalam menerima cobaan ini.

Untuk diketahui, Suzan (6) dan adiknya Lolita (4) anak dari Bpk Jamrul dan Ibu Sumayah asal desa sukamerindu kec Semidang aji kab.OKU tumbuh sebagai anak yang kurang beruntung, Karena mengalami kelainan saraf pada tulang.

Suzan Hanya bisa terkulai lemas di pembaringan tempat tidur, tidak bisa berdiri, apalagi jalan. Bahkan tidak bisa berbicara.

Sedangkan adiknya Lolita mempunyai permasalahan pada tangan dan kaki kanannya yang sulit untuk digerakkan. setiap mau berjalan dengan posisi tertatih tatih, langkahnya lamban dan agak terhuyung huyung.

Ironisnya, orangtua Susan dan Lolita keluarga orang tak mampu, Ayahnya Jamrul hanya seorang buruh serabutan, jangankan biaya berobat, untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari saja kesulitan. Akibatnya tidak mampu membiayai pengobatan Susan dan Lolita secara maksimal, Sedangkan Ibunya Sumayah pergi meninggalkan mereka.

Susan dan Lolita di ajak Ayahnya Selama 2 tahun di Baturaja pindah dari desa sukamerindu kec Semidang aji hidup dengan mengontrak berpindah pindah tempat. terakhir (sekarang) menumpang di rumah kontrakan kerabat ayahnya di jl. Laya Ogan. Desa Tanjung Baru kec.baturaja timur.

bpk Jamrul bercerita kepada Awak Media dan pengurus LPAI OKU, kedua anaknya Suzan dan Lolita menderita kelainan pada saraf tulang sejak lahir. dirinya hanya bisa berobat jalan, itupun ketika ada uang,atau ada bantuan dari pihak lain termasuk keluarga dekatnya.

Maklumlah, sambung pak Jamrul. Dirinya hanya bekerja serabutan, yang hanya cukup untuk makan terkadang banyak kurangnya.
Terkadang tidak bekerja sama sekali karena badan Suzan sering panas.

Diakui pak Jamrul, kalau Susan mempunyai kartu sehat dari pemerintah berupa Kartu Indonesia Sehat ( KIS) tapi itu setiap berobat tidak pernah dirawat dan masih memerlukan biaya. Untuk adik Susan, Lolita tidak ada sama sekali kartu sehatnya.

Keluarga Susan dan Lolita juga terdaftar
Sebagai Anggota Program Keluarga Harapan (PKH) Di desanya Sukamerindu kecamatan Semidang Aji, hal ini di buktikan Pak Jamrul dengan menunjukkan buku tabungan dan kartu keluarga sejahtera berupa ATM bank Mandiri atas nama Istrinya Sumayah ibu Suzan dan Lolita.

Namun sayang, beberapa bulan yang lalu dibulan Januari 2021 pak jamrul tidak dapat melakukan pencairan dana bantuan dari pemerintah, menurut pak jamrul. diketahui dari pihak bank bahwa kartu ATM tersebut sudah terblokir, padahal waktu dicek dana ditabungan tersebut ada dananya sebesar 1.700.000,-.

Kini pak jamrul mengharapkan bantuan dari kita khususnya pemerintah untuk membantu kondisi kehidupan keluarganya. (Hrm)



Posting Terkait

Jangan Lewatkan