Kodam Jaya, Jaksel – Hal ini disampaikan oleh Kasdim Letkol Inf Dr.M.Fatkhul Zuhdi, S.Ag.,M.Pd.I., saat menjadi Pemateri tentang Belah Negara saat acara Orientasi Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila Kota Adm Jakarta Selatan yang diselenggarakan oleh pengurus cabang bidang organisasi keanggotaan dan kaderisasai (OKK) di ruang serba guna Kantor Walikota Jakarta Selatan. Minggu (28/3/2021).
Dalam sambutannya, Kasdim mengatakan Pembinaan Wawasan Kebangsaan merupakan bagian dari bela Negara dalam membentuk masyarakat yang berkarakter dan berwawasan kebangsaan.
“Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya”, kata kasdim.
“Masa depan negara kita adalah tanggung jawab kita bersama, dan para generasi muda serta seluruh komponen bangsa agar senantiasa terus mengisi kemerdekaan ini dengan bekerja keras serta menuangkan pemikiran yang mendorong majunya pembangunan disegala bidang dan sektor serta menjaga keutuhan NKRI dari segala ancaman yang akan merongrong persatuan dan kesatuan bangsa baik yang dari luar maupun dari dalam negeri sendiri,” ujarnya.
”Peranan para pemuda dan seluruh komponen masyarakat sangatlah menentukan pada setiap bidang maupun sektor. Demikian juga dalam hal wawasan kebangsaan yang merupakan bagian dari bela Negara dan dibina untuk membentuk sikap serta kepribadian agar tertanam jiwa kebersamaan, jiwa Korsa, loyalitas serta pengabdian tugas dan tanggung jawabnya sebagai warga negara lndonesia dalam turut bela negara sesuai pasal 30 ayat 1 UUD 1945 dan dilandasi Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik lndonesia,” ungkapnya.
“Wawasan kebangsaan adalah suatu usaha untuk meningkatkan nasionalisme dan rasa kebangsaan yang bersatu, berdaulat dalam suatu wilayah NKRI. Wawasan kebangsaan tidak dilandasi oleh asal usul kedaerahan, suku, keturunan, status sosial maupun agama. Secara extisif wawasan kebangsaan dapat bermakna suatu wawasan mementingkan suatu kesepakatan, kesejahteraan, kelemahan dan keamanan bangsanya sebagai titik tolak dalam berfalsafah, berencana dan bertindak”, lanjut kasdim.
“Rangkaian bela negara itu sangat luas, mulai berhubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata, tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. Dalam pelaksanaannya, seseorang bisa melakukan bela negara baik secara fisik maupun non-fisik”, ucapnya.
“Bela negara secara fisik bisa dengan cara perjuangan mengangkat senjata apabila ada serangan dari negara asing terhadap kedaulatan bangsa. Sementara itu, bela negara secara non-fisik diartikan sebagai semua usaha untuk menjaga bangsa serta kedaulatan negara melalui proses peningkatan nasionalisme”, ujarnya.
“Dengan melaksanakan kewajiban bela negara, kita bisa membuktikan dan berproses sebagai warga negara yang bersedia berbakti pada bangsa, serta kesadaran untuk mengorbankan diri guna membela negara”, turtup Kasdim.