BANGGAI, MPI_Bupati Banggai, Dr. Ir. H. Herwin Yatim, M.M. menegaskan dalam mencegah stunting dibutuhkan kegiatan pencegahan yang terstruktur, sistematis dan masif dari seluruh elemen masyarakat.
Hal ini disampaikannya saat membuka giat Analisis Situasi Program Penurunan Stunting Kabupaten Banggai Tahun 2021 yang digelar Dinas kesehatan Banggai, Kamis (06/05), di salah satu hotel di kawasan Kelurahan Tanjung Tuwis, Kecamatan Luwuk Selatan.
“Berdasarkan hasil analisis situasi yang dilakukan pada tahun 2020 telah ditetapkan lokasi focus pencegahan stunting kurang lebih 55 Desa. Untuk itu, dibutuhkan giat pencegahan stunting yang terstruktur, sistematis dan masif dari seluruh elemen masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan analisis situasi merupakan proses mengidentifikasi sebaran prevalensi stunting dalam wilayah kabupaten.
“Melalui analisis situasi ketersediaan program dan praktek manajemen layanan dapat memahami permasalahan rendahnya integrase intervensi gizi prioritas pada sasaran rumah tangga 1.000 HPK,” lanjutnya.
Herwin menuturkan ada beberapa langkah yang perlu dipedomani guna meningkatkan kualitas pengelolaan program penurunan stunting Kabupaten Banggai.
Yakni memprioritaskan sumber daya yang dikelola kabupaten bagi peningkatan cakupan layanan pada intervensi gizi prioritas.
Selanjutnya, upaya perbaikan manajemen layanan bagi peningkatan akses rumah tangga 1.000 HPK secara simultan terhadap intervensi gizi prioritas.
Dan meningkatkan efektivitas system manajemen data untuk menunjang kepatuhan alokasi program dan lokasi focus.
Serta menentukan kegiatan yang diperlukan dalam meningkatkan integrase layanan di tingkat desa.
“Kami berharap kegiatan analisis situasi ini dapat menghasilkan apa yang kita inginkan, serta mengurangi jumlah stunting yang ada di Kabupaten Banggai,” tandasnya.
Pembukaan giat analisis Situasi Program Penurunan Stunting Kabupaten Banggai Tahun 2021 dihadiri Kadis Kesehatan, dr. Anang Otoluwa; Kepala Bappeda, Ramli Tongko; Kadis Peternakan dan Keswan, Ir. Ferlin Monggesang; Kadis PMD, Drs, Amin Djumail; Akademisi FRM Untika dan Dr. Djunaedi Dachlan sebagai pemateri dari Jakarta melalui daring (Zoom Meeting), serta undangan lainnya.(dewi)