Nasabah Korban Jiwasraya Kecewa Kirim Somasi

Jakarta mediapatriot.co.id Kami dari kumpulan nasabah retail yang penjualannya lewat 74 kantor cabang itu Senin kemarin tanggal 31 Mei 2021 kita mengajukan somasi ke Jiwasraya dengan 224 nasabah di dalamnya hampir 403 polis nasabah. Didalamnya polis nasabah ritel ini penuh keprihatinan ada yang preminya Rp. 200.000, hanya Rp. 200.000 nilai gunanya itu akan direstui juga sama Jiwasraya yang dikenakan biaya 5% dan sisanya itu 90% nya akan dicicil lima tahun kedepan tutur seorang ibu ibu ke pada wartawan pada hari Rabu 02/06/2021

Itu kan mempermalukan negara banget ya, caranya uang Rp. 200.000 negara harus mencicil uang Rakyatnya. Kita butuh sekali keprihatinan negara, masa uang Rakyat yang sedemikian minimnya harus di restru sama Jiwasraya dan negara membiarkan. Sementara ada beberapa case yang lebih besar Jiwasraya bisa melakukan perdamaian sepihak, kalau dibilang Jiwasraya tidak punya dana kenapa 6 direksi masih mempunyai gaji yang cukup besar dibandingkan BUMN lainnya dan fasilitas mereka nggak berkurang.

Mereka itu nggak naik becak atau naik Avanza lah minimal, mereka tetap naik mobil mewah. Fasilitas yang mereka terima masih luar biasa, sementara nasabah yang penuh keprihatinan ini dizholimin dengan kalimat dari Jiwasraya tidak punya dana itu bullshit. Kalau dia enggak punya dana direksi, kayak Pak Peter dong komisaris PT Telkom bisa nggak mau terima gaji.

Bisa nggak dia nggak mau terima gaji tapi nasabah bisa teratasi permasalahannya. Jangan nasabah yang preminya Rp. 200.000 aja mau dicicil 5 tahun ke depan, sementara gaji dia 200 juta negara masih bayar tiap bulannya. Dimana hati negara kita minta dukungan KSP, dukungan Menkopolhukam, BPKN. Yang miris sekali gitu termasuk didalamnya nasabah anuitas retail, anuitas retail itu mereka tidak terima bulananya dari bulan Februari. Ungkap Ana Rustiana

Jadi sudah hampir 5 bulan mereka nggak terima bulanannya sampai mereka setuju restru sampai saat ini mereka belum mau direstru dan mereka tidak menerima manfaat bulanannya. Yang mereka harapin itu untuk kebutuhan tiap bulannya dari para nasabah yang mereka beli itu karena kewajiban, bukan karena sukarela. Kan miris sekali dari 224 kita ajukan somasi kemarin, tadi pagi saya coba chat ke salah satu direksi untuk kita duduk bersama sesuai arahan KSP.

Waktu dimediasi oleh KSP antara Forum Nasabah Korban Jiwasraya dengan Jiwasraya, KSP meminta kita untuk melakukan penyelesaian persuasif dengan Jiwasraya. Kita coba dengan kita masuk informasi hari Jumat tadi saya coba minta waktu sama direksi Jiwasraya untuk duduk bersama tapi tidak direspon sama sekali. Ya kita hanya pingin kalaupun restru berjalan sesuai kemauan manajemen Jiwasraya silakan, tapi uang para nasabah yang menolak yang tidak setuju atas opsi restru selesaikanlah.

Itu dana kecil-kecil bayangin dana cuma Rp. 900.000 itu bukan karena mereka cicil baru sekali, itu 3 tahun mereka cicil premi nya Rp. 50.000 sebulan mereka cicil selama 3 tahun plus pengembangannya jadi Rp. 900.000 atau sampai 1 Juta, itu harus direstru coba nggak mampu apa?
Heksana gajinya satu juta lah kasih ke nasabah itu buat bayar dari 200 juta yang dia terima, 10% mereka dari gajinya bayar itu hutang ke nasabah. Kan dia bisa lakukan itu, dimana hati nurani dia?

Kita kemarin wawancara dengan Pak Heksana, dia mencecar Heksana sampai kalau mbak-mbak baca atau dengar langsung saya sampai nanya Pak Heksana pernah kerja di luar negeri karena jawabannya selalu melintir, selalu diplomatis itu kisah nyata kita. Dan tadi pagi Pak Peter menyampaikan di sosmed dia tidak berhak terima gaji karena dia tidak dipergunakan semaksimal mungkin sebagai kapasitas Komisaris seharusnya direksi Jiwasraya bisa melakukan itu. Seharusnya dari 3 tahun yang lalu, tapi dia tidak melakukan apa-apa untuk Jiwasraya dia cuman menghancurkan aja. Selama 3 tahun gaji 6 direksi itu 2,5 miliar tiap bulannya pasti cukuplah.

Kalau Erick Thohir membackup Jiwasraya tidak punya dana untuk membayar, harusnya Erick Thohir jangan menambah direksi dari 3 jadi 6. Pengeluarannya pasti lebih besar lagi. Gaji direksi, mobil direksi, kalau dia nggak punya dana buat bayar nasabah naik Avanza dong dia atau Alya atau apa yang lebih rendah nggak naik mobil yang Lux sekarang ini yang mereka masih pake sekarang ini kemana-mana kayak nggak punya hati nurani gitu. Mentang-mentang di backup sama negara dia bisa semena-mena sama nasabah.ungkap Ana Rustiana

Itu yang luar biasa sekali dinikmatin sekali, kenapa nasabah retail sampai terkumpul 224 nasabah yang menolak kita ada untuk ajukan gugatan untuk somasi dulu pertama ini karena nggak mungkinlah masa uang segitu harus di restru kebayang nggak uang Rp. 200.000 harus direstru, nanti saya kasih deh buktinya proposal restru yang dibuat sama Jiwasraya yang preminya cuma Rp. 200.000 dipotong 5% dicicil 5 tahun kedepan kan tragis itu.
Reporter Ediyanto



Posting Terkait

Jangan Lewatkan