DP3A Kabupaten Bekasi Monitoring ‘Ngabaso’ di Lokasi Lomba P2WKSS

Media Patriot ( Bekasi)- Program Ngabaso  (Ngabring Ka Sakola) yang digagas Gubernur Jawa Barat,  Ridwan Kamil , memberikan banyak manfaat, salah satunya adalah membangun rasa setia kawan.

Melalui program ini,  orang tua anak (siswa)  tidak mengantarkan anaknya sampai ke depan gerbang sekolah. Lima puluh hingga seratus meter sebelum gerbang sekolah, para siswa, khususnya siswa SD berjalan beriringan dengan teman-temannya.

Hal ini dimaksudkan untuk membiasakan anak-anak jalan kaki supaya lebih sehat, bisa berinteraksi dengan teman-temannya, dan saling menjaga.

Melalui program ini setidaknya ada  empat nilai yang akan menjadi ciri khas anak Jawa Barat. Empat nilai yang dimaksud antara lain kesehatan fisik, kecerdasan, IQ, dan ESQ.  Empat nilai tersebut harus dimiliki seluruhnya bukan hanya salah satunya saja.

Berkaitan dengan program Ngabaso tersebut, pihak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPP3A) Kabupaten Bekasi bersama aparat Kecamatan Setu, melakukan monitoring . Hal ini lantaran di masa pandemi Covid-19 ini program Ngabaso agak terkendala karena adanya aturan protokol kesehatan.

Kepala DP3A Kabupaten Bekasi, Ani Gustini, menuturkan,  melalui program Ngabaso ini, selain berinteraksi terhadap sesama teman, anak diajarkan untuk saling peduli, saling menjaga, tidak manja , sehingga lebih biss berinteraksi sosial.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, program Ngabaso juga bisa menjadi solusi untuk menangani stunting yang disebabkan oleh kekurangan gizi yang marak terjadi di Jawa Barat.

“Ngabaso jadi penting karena ada faktor motorik. Jadi saya tidak mau ada stunting lagi di Jawa Barat,” kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu.

tengah situasi pandemi saat ini, DP3A Kabupaten Bekasi melakukan monitoring program ‘ Ngabaso’ di lokasi lomba P2WKSS Desa Kertarahayu, Kecamatan Setu. Namun karena situasi pandemi itulah program Ngabaso sementara beralih jadi Ngabatur Bareng Ka Sakola.

Kalau biasa titik kumpul di satu tempat sekitar 100 meter sebelum sampai sekolah, kini titik kumpul di satu tempat untuk kegiatan sekolah dengan online.

Sayangnya hasil monitoring tersebut, bahwa jaringan sinyal internetnya kurang bagus. Hal inilah yang tengah diantisipasi. Mudah-mudahan Desa Kertarahayu akan mendapatkan program Desa Digital Gubernur Jawa Barat. (agus)



Posting Terkait

Jangan Lewatkan