BANGGAI, MPI_Berkomitmen menjaga kestabilan harga di masa pandemi dan mendorong penguatan sinergi program kerja pengendalian inflasi antar lembaga di Kabupaten Banggai, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Banggai menggelar High Level Meeting secara daring, Senin (05/07), yang dipusatkan di salah satu hotel di kawasan Kelurahan Maahas, Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai.
High level meeting yang dibuka secara resmi oleh Bupati Banggai, Ir. H. Amiruddin Tamoreka, selaku Ketua TPID Banggai, melalui Wakil Bupati Banggai, Drs. H. Furqanuddin Masulili, M.M.
Dalam sambutannya, Wabup Banggai menekankan kepada peserta akan pentingnya kordinasi antar lembaga dalam menjaga kestabilan inflasi.
“Sebagai prasyarat pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, upaya menjaga kestabilan inflasi perlu didukung oleh seluruh pihak. Dinamika harga yang terjadi di Kabupaten Banggai menjadi salah satu penentu penting dalam pencapaian target inflasi nasional,” ungkapnya.
Lebih lanjut Wabup Banggai mengatakan beliau ada beberapa fokus permasalahan yang perlu menjadi perhatian bersama dalam upaya pengendalian inflasi daerah.
“Upaya tersebut masih dibayangi berbagai permasalahan struktural, seperti tingginya ketergantungan produktivitas pangan terhadap cuaca, masih rendahnya keterhubungan antar daerah, belum kompetitifnya struktur pasar dan tata niaga khususnya komoditas bahan pangan pokok,” lanjutnya.
Diuraikan Kota Luwuk pada bulan Juni 2021 tercatat mengalami inflasi tahunan sebesar 1,55% (yoy). Atau apabila dilihat sebesar bulanan mencapai 0,12% (mtm), sehingga inflasi tahun kalender Kota Luwuk pada bulan Juni mencapai 1,28% (ytd).
“Pencapaian inflasi yang rendah dan terkendali ini merupakan hasil dari sinergi program TPID Banggai yang terus berkomitmen menjaga kestabilan harga meski pada masa pandemi,” urainya.
Ia menambahkan peran TPID Banggai sangat penting dalam pencapaian angka inflasi di Sulteng, pasalnya sejak tahun 2020, Kota Luwuk telah ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi kota perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) bersama dengan Kota Palu.
“Kota Luwuk bersama Kota Palu merupakan daerah acuan dalam perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sulteng. Untuk itu, peran TPID Banggai dalam mencapai angka inflasi di Sulteng sangatlah penting,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua TPID Sulteng, M. Abdul Majid Ikram, yang juga menjabat sebagai Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulteng, pada kesempatan ini juga mengingatkan dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian Kab Banggai.
Sebagai rekomendasi, kepada TPID Banggai ia menekankan pentingnya elektronifikasi transaksi Pemda dalam mendorong pendapatan daerah serta digitalisasi UMKM untuk dapat bertahan pada masa pandemi.
“Bank Indonesia Perwakilan Sulteng juga membuka peluang kerjasama yang lebih erat dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai dalam pengembangan klaster pengendali inflasi dan penguatan kelembagaan UMKM,” tutupnya.
High Level Meeting ini diikuti oleh sejumlah OPD terkait, seperti Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Dinas Kominfo serta BULOG.(dewi)