Indramayu, MPI.co.id
Proyek Penengcoran ( cor beton ) desa cemara blok legok adalah proyek siluman yang tidak tahu menahu.
Tidak ada di ketahui papan informasi. Penurut mandor lap di tanyakan tidak mengetahui kerjaan aspirasi dari mana dengan anggaran berapa dan pelaksana y siapa ?
Pengakuan mandor dgn luas panjng 190 meter, Lebar 3 meter. LPA ( lapisan Atas )
Memakai sirtu yang sekepala-sekepala kerbau dan tidak di stum atau silinder ( tidak ada y pemadatan ) ini benar-benar yang dikatakan sebagai proyek siluman tidak tau siapa bapak/ ibu yang punya kerjaan tersebut.
Pasalnya, Pekerjaan proyek yang sudah berjalan hampir dua minggu ini tanpa papan nama proyek.
Hal itu kemudian mendapat sorotan dari warga Cemara bahwa proyek yang dibangun pemerintah dinilai proyek siluman, sebab sama sekali tidak terpasang papan nama informasi proyeknya saat melaksanakan kegiatan pekerjaan.
“Proyek yang dikerjakan tanpa menggunakan papan nama itu indikasinya sebagai trik untuk membohongi masyarakat agar tidak termonitoring besar anggaran dan sumber anggaran dimana akan adanya kekuatan Cor Beton Jalan kemungkinan dalam beberapa Minggu akan retak atau terbelah dan disinyalir dari LPA (lapisan atas) sampai dengan ketinggian begisting terpasang hanya 7-10 centimer, untuk Coring pun sudah dipersiapkan perTA 25 Cm” tegas salah satu warga pada awak media ini, Kamis (26/08/21).
“Semestinya pihak pemborong atau kontraktor harusnya memberikan surat pemberitahuan kepada pihak pemerintah desa, kalau ada masyarakat bertanya ini proyek apa?,” ungkap warga Desa cibadak yang minta tidak disebutkan namanya.
Dia sangat menyayangkan seperti pengawas lapangan memonitoring dan menegur rekanan agar memasang papan informasi proyek saat di mulai pekerjaan.
Menurutnya, sesuai amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek, dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan.
“Pemasangan papan nama proyek merupakan implementasi azas transparansi, sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan,” ungkap warga yang mengetahui betul tentang proyek itu.
Menurut pekerja kasar bangunan jalan saat di wawancari mengatakan bahwa kami tidak tau mengenai anggaran, tapi kami di perintahkan untuk kerja saja, kami hanya di bayar upah harian saja, “ucap pekerja.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan belum juga ada papan nama proyek, Dan Diketahui siapa pemborongnya.(Deswin N)