BANGGAI, MPI_Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Naas benar jalan hidup yang harus dihadapi oleh Ahmad Diraje (50), pria asal Desa Tanjung Sari, Kecamatan Kencana, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel),
Ahmad yang dalam kesehariannya diketahui berdomisili di Desa Lembah Makmur, Kecamatan Bualemo, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), ini ditemukan mengambang dirawa-rawa belakang SMP Negeri 1 Bualemo dalam kondisi sudah tak bernyawa, Minggu (12/09).
Kepada awak media ini, Kapolsek Bualemo, AKP Muhammad Asdar, S.H. mengungkapkan penemuan mayat korban ini terungkap berkat kecurigaan saksi, H. Nopri Kuning.
Dimana sehari sebelum mayat ditemukan, Sabtu (11/09) sekitar pukul 17.30 Wita, saksi yang hendak melihat sarang wallet menemukan sepeda motor terparkir tanpa pemilik di pinggir rawa-rawa belakang SMP.
“Saat itu saksi berpikir mungkin ada orang yang sedang mencari ikan di rawa,” ungkapnya melalui siaran pers nya yang diterima awak media ini melalui sambungan whatsapp, Minggu (12/09).
Keesokan harinya, Minggu (12/09) sekitar pukul 06 30 Wita, saksi yang hendak menuju sarang walet melihat sepeda motor tersebut masih terparkir.
Karena berfikir ada yang janggal, lanjutnya, saksi kemudian menghubungi saksi lainnya yakni, Limto Muhammad, untuk mencari informasi jika ada warga yang kehilangan sepeda motor.
Dari keterangan warga, saksi Limto mengetahui bahwa sepeda motor tersebut adalah milik korban. Sehingga saksi Limto langsung melaporkannya kepada keluarga korban.
Mendapat laporan tersebut, pihak keluarga langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) guna mencari keberadaan korban dan berhasil menemukan korban dengan posisi tengkurap sambal menenteng sebuah kas kayu tempat setrum aki.
“Keluarga korban langsung menghubungi pihak kepolisian untuk melakukan evakuasi dan membawa jenazah korban ke Puskesmas guna dilakukan pemeriksaan luar,” jelas Kapolsek.
Kapolsek menuturkan dari hasil pemeriksaan tim medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ditubuh korban. Dan dugaan sementara korban meninggal dunia karena terkena setrum dari aliran listrik aki yang digunakan menangkap ikan.
“Dugaan sementara korban meninggal dunia karena terkena setrum dari aliran listrik yang dihasilkan dari alat penangkap ikan yang dibawa korban. Korban mencari ikan dengan menggunakan setrum aki yang sudah dirakit dengan menambahkan spul agar arus listrik semakin besar,” tuturnya.
Kapolsek menambahkan, dari keterangan saksi lainnya, Mardian, mengatakan pada Sabtu (11/09) sekitar pukul 11.00 Wita, korban pamit keluar dari rumah dengan tujuan mencari ikan di rawa-rawa. Dan setiap pergi menangkap ikan, korban selalu pergi sendiri dan pulang pada sore hari.
“Namun, kali ini, hingga pagi hari korban belum juga pulang kerumahnya. Sehingga pihak keluarga langsung berusaha mencari keberadaan korban. Malangnya, korban ditemukan mengambang dirawa-rawa dengan kondisi sudah tak bernyawa,” tutupnya.(dewi)