KAB.SUKABUMI,MPI-Minggu tanggal 19 September 2021 disaat ada kelonggaran pemerintah tentang PPKM, tentu saja dimanfaat oleh para turis baik lokal maupun pendatang. Pantai Citepus mulai dipadati oleh para pengunjung.
Pendatang dari lokal memang sudah paham akan keadaan pasang dan surutnya laut, tapi pendatang dari luar mereka kurang memahami keadaan tersebut, sehingga ada beberapa pengunjung yang menjadi korban ganasnya pantai Citepus Palabuhanratu Sukabumi.
Mereka sekelompok pecinta game online, membuat pertemuan di Pantai Citepus untuk bersilaturrahmi berjumlah 11 orang dari berbagai wilayah kabupaten Sukabumi, diantara dari Cantayan, Cisaat dan Palabuhanratu. Awalnya mereka tidak berniat untuk berenang, tapi ketika melihat pengunjung lain berenng, sebagian dari mereka ikut berenang. Anggapan mereka saat ini keadaan laut dipantai Citepus baik-baik saja, alasannya selain cuacanya bagus, juga tidak ada peringatan di sana.
Yang ikut berenang pada awal hanya satu orang saja yaitu Rapli Warga Kp. Cikeong RT 08/04 Desa Cimanggu Palabuhanratu. Dia berenang dipinggiran pantai tanpa merasa akan adanya bahaya yang mengikutinya. Padahal menurut para pedagang sepanjang pantai, keadaan tersebut sangat berbahaya. Keadaan tersebut merupakan arus balik akan surutnya air laut. Meskipun gelombang tidak terlihat besar, tetapi arus dibawahnya sangat deras.
Melihat keadaan Rapli terbawa arus, spontan temannya 2 orang menolong dia, yaitu Torik Jamil dan Gagas dengan sekuat kemampuannya mereka berupaya menyelamatkan temannya tersebut. Akan tetapi bukannya menyelamatkan, malah mereka yang menjadi korban.
Dengan adanya kejadian tersebut membuat gaduh seluruh pengunjung yang ada, mereka hanya bisa menonton dan ikut bersedih melihat keadaan tersebut, dimana Mereke berjuang sepenuh tenaga bisa selamat dari arus ombak. Mereka mempertanyakan peran BALAWISTA yang katanya sang penjaga pantai. “Dimanakah mereka para petugas penjaga pantai, yang katanya siap siaga menjaga keselamatan para pengunjung pantai. Bagai mana dengan kenyamanan dan keamanan pantai, siapa yang bertanggung jawab,” tutur salah seorang pengunjung yang enggan disebutkan namanya.
Beruntungnya diwaktu kejadian tersebut ada beberapa anggota Karang Taruna Kecamatan Palabuhanratu yang lagi bermain disana, dengan sigap mereka mengambil tindakan penyelamatan pentama pada kejadian tersebut. Maka dihubungi lah Ketua Karang Taruna Desa Citepus, sehingga bisa diselamatkan dan di bawa ke bawa ke RSUD Palabuhanratu.
Menurut penuturan Ketua Karang Taruna Citra Desa Citepus Kecamatan Palabuhanratu, Herlan alias Aden,yang juga merupakan salah satu penjaga pantai di kawasan pantai Citepus yang menjadi korban Selamat dalam kejadian tersebut adalah, Rapli(12) warga Kampung Cikeong RT 008 RW 009 Desa Cimanggu Kecamatan Palabuhanratu,Kabupaten Sukabumi,Torik Jamil ( 18 )warga Kampung Cibolang Kaler RT 15 RW 03,Desa Cibolang Kaler Kecamatan Cisaat,Kabupaten Sukabumi,Gagas (nama panggilan) Warga Kecamatan CiCantayan,kondisi Kritis .
Selain itu juga selaku Ketua Karang Taruna Desa Citepus, mengucapkan permohonan ma’af yang sebesar-besarnya atas kejadian tersebut.
“Memang dalam hal musibah tidak bisa di prediksi, kami setiap hari berada di wilayah pantai untuk berjaga, tapi sebagai manusia kadang kala ada suatu hal yang harus dikerjakan atau ada halangan. Sehingga hal-hal yang tak terduga seringkali terjadi,” ungkapnya.
Sandi Stira Ketua Karang Taruna Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi menyatakan dan mengharapkan.”Agar petugas pantai lebih di optimalkan fungsinya. Minimal setiap titik keramaian di pantai ada petugas pantainya. Jadi bisa meminimalisir musibah berenang di pantai. Seharusnya minimal ada pemberitahuan dimana saja pengunjung diperbolehkan untuk berenang.
Reporter : Latif Permana/Sop
Editor : Hamdanil Asykar