IRIGASI TANAH DANGKAL ATASI PETANI KEKURANGAN AIR

Dua kelompok tani di dua desa di Kecamatan Puspahiang kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat mendapat bantuan program irigasi tanah dangkal (Irdang) dari Kementerian Pertanian (DAK) Tahun 2021.Masing-masing Kelompok Tani tersebut mendapat bantuan sebesar Rp.120.000.000,-
Dana tersebut masuk ke rekening akelompok Tani,dan langsung diserahkan kepada UPKK (Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan)yang dibentuk oleh Kelompok Tani masing-masing sesuai aturan yang berlaku.
Program tersebut diharapkan bisa menjadi solusi pemenuhan pasokan air untuk lahan pertanian saat dilanda kekeringan.Satu di antara kelompok tani yang mendapat bantuan Irdang di Kecamatan Puspahiang yakni Kelompok Tani Pandawa Desa Puspajaya dan kelompok Sinar Mustika di Desa Cimanggu. Para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani tersebut rata-rata menggarap komoditas hortikultura yaitu perkebunan Manggis yang menjadi produk pertanian unggulan daerah tersebut. Bantuan irigasi tanah dangkal itu alokasinya untuk pembuatan 1 unit sumur bor, 2 unit bak penampungan air, pemasangan instalasi listrik, pipa, dan mesin sedot air. Kelompok Tani pandawa membuat irigasi tanah dangkal sedalam 30 meter. Nanti, debit air dari irigasi tanah dangkal itu diharapkan bisa menyirami pertanian manggis dan lainya seluas 30 hektare.”Sumur bor itu berfungsi mengalirkan air ke lahan pertanian. Jadi nanti petani tak lagi pusing mencari sumber air bagi lahan pertanian mereka,” kata Kepala BPP Puspahiang , Asep.SP,Jumat (24/9/2021).Asep.SP menambahkan bantuan pembuatan sumur bor ini sangat bermanfaat bagi petani yang butuh penyediaan air untuk mengairi lahan pertanian mereka. Keuntungan lainnya, lanjut dia, pada musim tanam tiba, lahan pertanian mereka akan terus teraliri air walaupun memasuki kemarau.”Nanti tidak ada lagi istilah petani mengalami gagal panen akibat kekeringan. Penyaluran bantuan anggaran pembuatan sumur bor bagi kelompok tani ini akan dilakukan secara bertahap. Memang tidak semua kelompok tani di Kec.Puspahiang belum menerima bantuan ini karena ada skala prioritas. Kalau lahan pertanian mereka sangat kritis karena kurang pasokan air atau tidak memiliki sumber mata air sama sekali, maka akan kami usulkan ke pusat agar mendapat bantuan sumur bor. Mudah-mudahan tahun depan kelompok tani yang belum menerima bantuan bisa terakomodir semuanya,” sebut Asep.SP.
Ketua Kelompok Tani Pandawa Rizal, mengaku terbantu adanya sumur bor saat pasokan air kurang akibat kemarau. Saat ini, kata dia, irigasi tanah dangkal masih dalam tahap pengerjaan pembuatan sumur bor. Kemudian akan dilanjutkan dengan pembuatan bak penampungan air.Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Puspahiang Asep.SP menegaskan pengerjaan pembuatan sumur bor dalam program Irdang, harus mengacu gambar dan spesifikasi teknis yang dibuat konsultan perencanaan. Jika asal-asalan atau bukan pada titik koordinat sumber air dan jauh dari lahan pertanian, maka keberadan irigasi tanah dangkal akan menjadi sia-sia.

Rizal.



Posting Terkait

Jangan Lewatkan