H. Zulfikar Kepala Anjungan TMII Riau : Wisata Berbasis Budaya Dengan Cara Kolaborasi, Integrasi, Berkelanjutan dan Lestarikan Budaya Melayu Sampai Kapanpun

MediaPATRIOT – Jakarta, H. Zulfikar Kepala Anjungan TMII Riau mengatakan ini kegiatan budaya yang sudah sekian kali saya disini sejak Maret 2020 sampai sekarang kita melakukan kegiatan dalam rangka pelestarian budaya dan promosi potensi daerah, Ini sudah kesekian kalinya dimasa pandemi covid19. Tujuannya dalam rangka realisasi nilai budaya yang sudah tenggelam dan menjaga kemajuan budaya ditengah komunitas yang heterogen terutama bangsa Melayu.

H. Zulfikar menegaskan sebenarnya kita ingin melaksanakan kegiatan ini pada tanggal 9 Agustus 2021 hari ulang tahun Riau yang ke 64, karena pada masa itu masih pandemi tidak diperbolehkan untuk melaksanakan kegiatan mengumpulkan massa maka kita tunda. Ini sudah tertunda 4 kali untuk menyesuaikan dengan kondisi maka diadakanlah kegiatan hari ini kegiatan HUT Riau kita laksanakan kegiatan pagelaran panggung budaya dengan tema “Takkan Melayu Hilang di Bumi”. Artinya budaya Melayu tetap lestari sampai kapanpun itu yang kita lakukan.

Kegiatan ini hanya boleh dihadiri maksimal 30 orang, yang kita undang dari Kemendagri yaitu Ditjenpol & Pemerintahan Umum, Pengembangan Pembinaan Ideologi, Kesbangpol Jaksel dam Jaktim, Komisi A DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Pengurus Forum Pembauran Kebangsaan Jakbar, Jaktim, Jaksel, Jakut, DKI datang semua, Perwakilan Kaltim, Kalsel, Kalbar Prov. Riau hadir semuanya, Badan Penghubung dan TMII, lembaga terkait pelestarian budaya kita undang semua, Sumbar, Jambi, Malut, Jatim.

Persiapan acara ini sejak masa PSBB kurang lebih 7 bulan. Ini sudah menjadi agenda tetap dari tanggal 9 sampai tanggal 10. Tanggal 9 itu untuk hiburan umum, umkm, kuliner, kemudian pada malam harinya kita lakukan dengan gendang Melayu. Pada paginya kita lakukan senam bersama mengundang seluruh komunitas yang ada di DKI Jakarta. Kemudian kita adakan pagelaran budaya Melayu dengan musik tradisional. Pariwisata kita berbasis budaya, produk yang kita jual tampilan budaya, tari, seni, lagu, musik, dan kuliner, kerajinan tangan, kerajinan daerah, dan potensi daerah.

Makanan khas daerah Riau ada 10 Jenis dan kerajinan daerah ada di outlet kita ada tas, mainan kunci, batik, baju, ukir-ukiran, anyaman dari rotan, pandan. Pertama kita mengutamakan kegiatan virtual, komunitas yang hadir tidak terlalu banyak sesuaikan dengan kondisi menggunakan livestreaming. Kedua kita selalu menggunakan tema-tema yang besar agar tema yang kecil ikut terbawa. Ketiga metode yang kita lakukan yaitu kolaborasi, integrasi, dan sustainability.

Kita mengumpulkan semua potensi yang berkembang yang ada di DKI Jakarta yang memberi dukungan lalu dari semua itu kita integrasikan dengan kegiatan Melayu. Hasilnya nanti masa depan sustainability berkelanjutan dan menghasilkan produk-produk yang bagus terhadap potensi daerah. Pengembangan kedepan kita prioritaskan Riau tetap mengedepankan budaya menjadi wisata berbasis budaya. Pungkasnya H. Zulfikar (red Irwan)



Posting Terkait

Jangan Lewatkan