Kondisi Perekonomian Rakyat Tegal Lamban Bangkit

Slawi Tegal, MPI.co.id

Kondisi ekonomi masyarakat kabupaten Tegal dinilai cukup lamban untuk bangkit.

Penilaian ini sebagaimana dikeluhkan sopir angkot jurusan Larangan – Pasar Trayeman. Suhartono (56) kepada media menuturkan bahwa sejak memasuki bulan November penumpang angkot sangat sepi.

“Anak anak sekolah belum normal. para ibu ibu yang biasa belanja ke pasar sudah jarang yang pergi ke pasar. mungkin karena kondisi ekonominya morat marit setelah dijepit Pandemi 2 tahun.” ujar ParTono.

Berbeda lagi dengan Ibu Ratmi pedagang sayur di pasar Trayeman Slawi, ia yang biasanya pulang sore baru jam 10 pagi sudah pulang dengan alasan sepi. pembeli. “sudah seminggu pembeli sepi. kalau tanggal tua pantes.lah ini tanggal muda jualan saya yang biasanya habis jam 9 pagi sampai siang masih utuh. ya mending pulang di rumah ngurus anak dan cucu.” ujar Bu Ratmi yang tinggal di desa Pagedangan.

Lain lagi dengan Supratman warga desa Bedug yang jualan Bubur Ayam di depan pasar Trayeman ,karena sepi pembeli, ia putuskan untuk kukud. di pagi hari. ” saya mau kerja yang lain ke luar korea lah. di kampung begini sulit cari duit” ujar supratman sedih.

Dan ungkapan kesedihan lain dialami juga oleh WaNingsih pedagang Batik asal desa Pasangan Talang yang dengan terpaksa pindah berjualan ke pasar Brebes ia meyakini jualan diluar kotanya lebih meyakinkan ketimbang di pasar Trayeman yang sepi pembeli.

“padahal jujur sekarang sudah jarang pengumuman orang meninggal karna civic. tapi masyarakat lagi kok rp karna dua tahun dililit kesusahan menghadapi perekonomian yang sulit,makanya jarang terjadi transaksi di pasar” ujar WaNingsih Rabu kemarin saat ngobrol santai di dalam elp menuju Brebes. (Deswin/Diah/Dibyo).



Posting Terkait

Jangan Lewatkan