Meskipun di RSCM, Kondisi Salma Melati ‘sang Anak Yatim’ (Penderita Kanker) Masih Memprihatinkan ?

MediaPATRIOT _*JAKARTA – FWJ INDONESIA |* SUDAH semestinya, SALMA MELATI *’sang Anak Yatim’* menjadi pusat semua upaya kesehatan, sehingga dirinya harus terinformasi, selain dengan penanganan yang cukup dan benar, juga tindakan tenaga medis dengan cepat dan tepat. Serta bersama dengan *’dokter spesialis penyakit Kanker’* serta pemberi asuhan lainnya membuat keputusan-keputusan penting dalam proses penyembuhan dari penyakit yang diderita seorang SALMA ?_

Apalagi saat ini telah adanya *pelayanan kesehatan berfokus pada pasien* _(patient cantered care/PCC),_ yang merupakan paradigma baru pelayanan kesehatan yang diharapkan dapat meringankan ‘beban’ pasien saat harus menggunakan fasilitas kesehatan di rumah sakit, salah satunya saat tengah dirawat.

Seperti diketahui, perjalanan *Salma Melati (16)* yang memang awal sebelumnya merupakan pasien Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), hingga akhirnya harus kembali sampai di rumah sakit ini lagi, bukanlah sebuah perjalanan yang MUDAH dalam proses menempuhnya.

Disisi lain, tentunya keluarga Salma, bahkan Salma sendiri pun pasien yang terkonfirmasi penyakit Kanker tersebut datang dengan penuh kekhawatiran dan kecemasan, rasa sakit, ketidak-tahuan bahkan penuh dengan kesedihan. Apalagi saat dilarikan ke ruangan UGD RSCM hingga dua (2) hari baru bisa mendapatkan kamar.

Sementara itu, sudah semestinya kebutuhan seorang pasien dalam hal untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan kondisi dan latar belakang penyakitnya menjadi sangat penting. Pemahaman, simpati, empati serta respek tenaga kesehatan dalam melayani, apalagi terhadap pasien yang seorang anak yatim menjadi ujung tombak keberhasilan pelayanan sebuah rumah sakit ternama, dan selain itu menjadi sebagai penentu pengalaman pasien yang nantinya sangat bermakna.

Sejak dipindahkan dan mendapatkan perawatan dari *ruang UGD RSCM Jakarta* hingga ditangani di *kamar (ruang) rawat inap gedung A, lantai I Nomor 102,* berdasarkan informasi dari sang ibundanya, *Ida Farida* diketahui kondisi dan keadaan penyakit Salma yang terkonfirmasi sesuai diagnosa penyakit adalah _*’Underfferentiated Sarcoma’* (terindikasi Kanker Nasofaring)_ ternyata belum ada perubahan, justru diketahui semakin memprihatinkan.

_”Anak saya masih ‘nangis terus bang, belum ada perubahan (secara signifikan). Diduga (penjolan penyakit kanker-nya) malah tambah gede ini,” ujar Farida, via sambungan telepon selulernya ketika menyampaikan keadaan kondisi terkini Salma.

“Ini masih bengkaknya tambah gede, Rommo. Kasihan kondisinya masih gitu aja,” ungkap Ida, sembari sesengukan menyaksikan kondisi
memprihatinkan putri semata wayangnya.

Selain itu, dalam rekaman video amatir tampak menampilkan Salma yang tengah merintih dan menangis seolah-olah seperti tengah menahan rasa sakit dan penuh kesedihan atas penyakit yang dideritanya.

Menyikapi hal ini, Ketua Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia Koordinator Wilayah BEKASI Kota, Drs. R Kosasih tentunya turut merasakan keprihatinan yang mendalam, sehingga lebih mengarah terhadap pelayanan publik pihak Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).

“Salma Melati pasien penderita tumor ganas merupakan anak yatim, Salma adalah anak yatim. Dan kini dibawah perawatan sekaligus pengawasan, maka medical-record (rekam medis) Salma jadi pantauan (sekaligus acuan) kesembuhan Salma,” tegasnya.

Rommo, sapaan akrab ketua FWJ Kota Bekasi ini juga menekankan terkait kondisi kanker (tumor ganas) di wajah Salma yang kian membesar, bahwa seharusnya kondisi kesehatan Salma tentunya menjadi patokan penanganan penyakit tumor Salma.

“Logikanya bahwa percepatan demi proses pemulihan menuju kondisi sehat pasti dapat dilakukan tim medis karena sudah ada guide, sehingga petunjuk proses menuju sehat serta kembali pulih lebih cepat lebih baik,” paparnya.

Sepertinya terkait case ini, sudah sepatutnya ada tindakan yang lebih konkret dilakukan pihak tim dokter dan manajemen RSCM terkait hal yang menimpa Salma Melati, sang Anak Yatim asal Kota BEKASI tersebut.(*/dok-ist./tim-creativ/fwji/bks-kota/rc-hms) red Irwan