Selamatkan Sandera, Satgas Yonmek 403/WP Gempur Musuh Di Jogyakarta.

Yogyakarta, MPI.

Mewakili Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto, Komandan Korem (Danrem) 072/Pamungkas Brigjen TNI Afianto memimpin apel gelar pasukan sebagai lanjutan dari drill tempur Latihan Pertempuran Kota (Purkota) Yonif Mekanis 403/WP, yang diikuti beberapa satuan jajaran di bawah Kodam IV/Diponegoro wilayah Korem 072/Pmk, bertempat di Command Center JEC, Yogyakarta. Sabtu (05/3).

Latihan tersebut merupakan simulasi yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit maupun satuan dalam melaksanakan tugas operasi yang bersifat khusus, dengan melibatkan 1.500 prajurit yang terdiri dari beberapa satuan Tempur, Satuan Bantuan Tempur (Banpur) dan Satuan Bantuan Administrasi.

Dalam aksinya, Satgas Yonmek 403/WP yang dibantu dengan satuan Banpur seperti Amed, Arhanud, Zipur dan Kavaleri berhasil melumpuhkan musuh serta menyelamatkan dan mengevakuasi sandera yang berada di kantor DPRD Yogyakarta.

Kemudian merebut kembali tempat tempat yang sebelumnya dikuasai musuh serta menghancurkan lokasi strategis musuh.

Dalam amanat Pangdam yang disampaikan Danrem menegaskan, bahwa pelaksanaan latihan Purkota tersebut ditujukan sebagai gambaran kesiapan satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro, khususnya wilayah Korem 072/Pmk untuk mengantisipasi ancaman yang mungkin terjadi di wilayah Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang dapat menggangu stabilitas nasional, termasuk Radikalisme.

“Kita perlu mengantisipasi setiap potensi ancaman yang ada, termasuk kemungkinan adanya kelompok radikal yang mengarah pada terjadinya aksi-aksi terorisme” ungkapnya.

Selanjutnya Danrem juga mengungkapkan bahwa pengoptimalan peran Babinsa dan aparat intel di lapangan sangat penting untuk meminimalisir kemungkinan masuk dan berkembangnya kelompok radikal dalam masyarakat.

Yakni dengan melakukan koordinasi secara terpadu dengan aparat teritorial serta melakukan kegiatan pembinaan mental dan hukum.

“Kondisi seperti ini harus segera kita antisipasi, jangan sampai kita kalah cepat dari kelompok radikal yang berusaha melakukan aksi untuk mengganggu stabilitas keamanan wilayah maupun nasional”.

Melalui amanat yang dibacakan, Pangdam berpesan agar drill latihan Purkota dilaksanakan secara rutin guna menjaga dan meningkatkan kemampuan prajurit dalam menghadapi tantangan tugas kedepannya.

“Sebab kemampuan pertempuran kota bukan hanya milik pasukan khusus maupun Raider, melainkan seluruh satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, melalui kegiatan Press Rilis Danrem mengatakan bahwa, kegiatan tersebut bukan hanya ditujukan untuk mengatasi ancaman keamanan, melainkan juga menjaga stabilitas ideologi Pancasila, politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Tentunya semuanya akan tetap dikawal oleh prajurit Kodam IV/Diponegoro dalam menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Karena kita hidup di negara Indonesia, kita harus memahami ideologi pancasila sebab itu harus dijaga dan tidak boleh pancasila itu ditumbangkan, atau diganti dengan ideologi lain”.

Selain itu hal tersebut ditujukan untuk menepis pemikiran masyarakat yang sebelumnya mungkin masih bingung akan kinerja maupun fungsi dari TNI saat tidak berada di daerah operasi.

“Latihan Purkota yang dilihat oleh publik ini juga dilatihkan setiap hari di masing masing satuan, mulai dari tahap perorangan, gabungan hingga satuan karena sebagai prajurit TNI harus siap bila sewaktu waktu diterjunkan, baik di hutan maupun perkotaan” jelasnya.

Setelah rangkaian kegiatan latihan Purkota selesai, masyarakat juga diberi kesempatan untuk mengabadikan momen foto di kendaraan militer hingga mencoba menaikinya.

Selama latihan berlangsung disaksikan oleh Danrindam Kolonel Inf Mochamad Arief Hidayat, Para Asisten, Kabalakdam IV/Diponegoro, seluruh Dansat jajaran Kodam IV/Diponegoro serta Forkopimda Kota Yogyakarta.

(Pendam IV/Dip).

Rie.



Posting Terkait

Jangan Lewatkan