Bekasi-MPI
“Tantangan Norma Agama Bagi Perempuan Bekerja Dan Dampaknya Terhadap Perlindungan Hukum Di Komunitas Industri” yang dihadiri Direktur Rumah Kita Bersama Lies Marcoes, MA., Wakil Ketua KADIN Kota Bekasi merangkap ketua STAI Duta Bangsa, Dr. H. Asep Zamzam Subagja, MM., Camat Medan Satria. Sekretaris Kelurahan Kali Baru dan Kasi Permasbang Abdul Kodir, AP dan seluruh anggota KADIN Kota Bekasi di Yabie Cape’
Sabtu,
19 Maret 2022
Dan juga menghadirkan MC 1- Faurul Fitri
Sambutan : – Nurhayati Aida – Dr. H. Asep Zamzam Subagdja, MM.
Moderator – Nuraisah Jamil. Pembicara – Dian Septi – Putri Jianti – Achmat Hilmi, Lc., MA.
Setiap pembicara diberi waktu durasi
pemaparan maks. 25 menit.
Ketua STAI Duta Bangsa dr. H. Asep Zamzam Subagja, MM dalam sambutannya menyampaikan, kita Bekerja tujuan nya untuk apa?” Bekerja tujuan nya untuk mendapatkan Uang, berarti artinya di saat orang bekerja ini harus memahami Kenapa orang nggak bisa sukses, karena sebetulnya belum memahami seutuhnya kalau dia sudah memahami didalam menajemen, kita berbicara menajemen itu adanya dimana, menajemen itu posisinya dari tingkat paling atas sampai paling bawah ada semua.
Tingkatan paling bawah apa dedikasi dan tingkatan paling atas apa Negara, dan Negara itu dimenaj perusahaan pun dimenaj semua kegiatan apapun itu ada menajemen nya.
Makannya disini kalau orang yang memahami menajemen nya, saya yakin orang itu akan sukses, kita bisa buktikan kemampuan diri kita sendiri kemampuan nya begini, ibu dan bapak ada satu prodak terserah prodak apa saja, prodak ini kita dititipkan ataupun prodak kita beli, kita uji coba kemampuan kita ini dan kita jual ketempat lain.
Kira kira kita olah prodak ini biar bisa di percaya dan biar bisa pembelinya yakin bahwa prodak ini berkualitas baik.
Disaat itu berhasil berarti itu menandakan ibu mempunyai kemampuan didalam mengkordinir terutama usaha yang dilakukan.
Intinya setiap individu harus memahami manajemen , untuk bisa berhasil di bidang apa pun , tidak hanya di bidang bisnis saja
.”tegas dr.H. Asep Zamzam Subagja, MM.”
Ketua STAI Duta Bangsa dr. H. Asep Zamzam Subagja, MM. juga menambahkan dalam sambutannya, menjelaskan secara singkat, terkait Rumah KitaB dan Muslimah Bekerja. Rumah KitaB adalah lembaga riset untuk kebijakan berbasis pesantren untuk memperjuangkan hak-hak kaum termarjinalkan.
Saat ini Rumah KitaB bekerjasama dengan program Investing in Women (IW), sebuah inisiatif dari Pemerintah Australia (DFAT) untuk mendukung masyarakat Indonesia dalam pembangunan dengan pemenuhan hak perempuan bekerja dan pemberdayaan ekonomi perempuan.
“Muslimah Bekerja” merupakan sarana yang diinisiasi oleh Rumah KitaB sebagai upaya menyebarkan wacana untuk mendukung perempuan bekerja dengan aman, nyaman dan mendapatkan legitimasi pandangan serta norma agama yang positif. Muslimah Bekerja berupaya menghadirkan narasi-narasi Islam yang mendukung perempuan bekerja, sekaligus mendukung pembagian kerja antara lelaki dan perempuan secara setara dan adil di dalam maupun di luar ruang lingkup rumah tangga.
Kami berupaya. untuk membangun norma gender yang mendukung hak perempuan bekerja sebagai hak yang dilindungi Pemerintah Indonesia serta ajaran-ajaran Islam, dengan memberi penghargaan kepada perempuan yang memilih bekerja dari rumah tanpa paksaan sebagai satu-satunya norma yang dibenarkan bagi perempuan.
Sehubungan dengan program Muslimah Bekerja, Rumah KitaB bekerjasama dengan Yabie Cafe – STAI Duta Bangsa (STAIDB), Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Bekasi, dan Komunitas Musisi Mengaji (KOMUJI) akan menyelenggarakan kegiatan “Tantangan Norma Agama Bagi Perempuan Bekerja Dan Dampaknya” Tegas dr. Asep Zamzam Subagja”.
Ditempat yang sama Kasi Permasbang Abdul Kodir, AP. menyapaikan kepada awak Media, saya mendukung kegiatan yang positif ini apalagi untuk kemasalahatan Masyarakat Khususnya warga masyarakat Kalibaru dan umumnya masyarakat Kota Bekasi.”tegas Abdul Kodir, S.Ap”.
Reporter MPI , Yadi