PC JAKSA Pinrang dan SPMP Sulsel Gugat Pekerjaan Rehabilitasi D.I Sungai Saddang (Berita MPI)

SULSEL, MEDIAPATRIOT.CO.ID – Jaringan Aktivis Mahasiswa Cabang Kab.Pinrang dan Simpul Pergerakan Mahasiswa dan Pemuda Sulawesi Selatan, melakukan aksi unjuk rasa di balai pompengan sulawesi selatan terkait permasalahan yang terjadi dalam pekerjaan rehabilitasi di sungai saddang kecamatan Patampanua dan Duampanua dengan nilai anggaran sebesar Rp 87.000.000.000.

Perwakilan massa aksi yang merupakan putra daerah Pinrang selanjutnya di terima audensi oleh PPK dan sekertaris SATKER sulawesi selatan. Dalam penyampaiannya tegas disampaikan oleh perwakilan aksi “bahwa kondisi K3 di perjualkan kepada karyawan, kualitas mutu pekerjaan yang rapuh dan dibuktikan dengan vidio di lapangan, dan keterlambatan pekerjaan yang sangat merugikan masyarakat” jelas Rais Al Jihad

Dalam audensi PPK tidak tidak mampu memberikan jawaban yang rasional terkait K3 yang diperjualkan ke karyawan dan juga keterlambatan pekerjaan serta gaji karyawan yang lambat dicairkan. pihak PPK hanya menyalahkan kontraktor selaku penanggung jawab pekerjaan. Tegas Abd Rahman Ketua PB JAKSA yang merupakan putra daerah pinrang meminta kepada SATKER sul-sel untuk menghadirkan seluruh stakeholder yang terlibat dalam pekerjaan tersebut dihadirkan dalam audensi selanjutnya dan siap dimintai pertanggung jawabannya.

Massa Aksi selanjutnya menuntut pihak BBWS Jeneberang agar mengavaluasi SATKER dan mencopot PPK yang bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut, dan segera menegur pihak kontraktor pekerjaan agar secepatnya upah buruh yang belum di salurkan secepatnya di berikan karna sudah lewat dari perjanjian waktu pemberian upah buruh.

Aksi/demosntrasi yang dilakukan puluhan mahasiswa sempat di warnai ketegangan, namun pihak aparat kepolisian cepat tanggap dalam mengamankan aksi/unjuk rasa tersebut, selanjut puluhan massa aksi melanjutkan tuntutannya agar segera pihak yang bertanggung jawab atas kondisi pekerjaan mampu memberikan penjelasan dan solusi atas ketimpangan yang terjadi, namun sampai massa
membubarkan diri pimpinan BBWS Jeneberang Sul-Sel dan pihak SATKER tidak mampu memberikan penjelasan yang kongkrit. (Reporter : MT/Rls)



Posting Terkait

Jangan Lewatkan