MEDIAPATRIOT.CO.ID – Habil Ali Alwi sudah duduk di legislatif dan Dewan Perwakilan Banten selama 5 periode. Masyarakat Banten pun masih mendorongnya maju pada Pemilu 2024.
Prestasi politik seperti ini memperlihatkan sosoknya sebagai orang yang dihormati, disegani, namun dicintai masyarakat.
Pada pileg 2024 masyarakat Banten masih menghendakinya maju lagi sebagai anggota DPD Banten. Habib Ali Alwi tak bisa menolak aspirasi itu karena dirinya sangat menghormati suara masyarakat.
Pria kelahiran Ambon tapi besar di Jakarta ini mengukir karier politiknya lewat pendidikan dan pembinaan di pesantren. Di pesantren itu ia tak hanya mengajarkan ilmu Ilmu Islam kepada santri, tapi juga menjadi guru kehidupan dengan menjadi contoh hidup bagi santri.
Tamat SD di Jakarta, Habib Ali Alwi masuk Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Pesantren yang didirikan oleh kakek Gus Dur itu memberi dasar dan pegangan hidup yang kuat terpatri pada dirinya.
Tamat kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Habib Ali Alwi Pindak dari Jakarta ke Serpong pada 1990. Di Serpong ia diberikan tanah. Si pemberi tanah itu mewakafkan tanah tersebut untuk membangun pesantren.
“Jadi, dari nol saya mulai membangun. Satu bata, dua bata, tiga bata akhirnya berdiri pesantren. Saya mulai sebagai seorang guru, tapi bukan sekadar guru di pesantren melainkan menjadi guru kehidupan untuk masyarakat Banten,” tuturnya.
Sebagai ulama, Habib Ali Alwi sering diundang berceramah kepada jamaah, entah di kota atau pelosok. Sebagai Muslim yang taat, ia mengajarkan nilai-nilai Islam agar dipahami dan dibatinkan.
Di situ, ia berjumpa dengan banyak kalangan dan semakin mengenal persoalan dan kebutuhan masyarakat. Dia terharu melihat orang-orang kecil yang nasibnya tak berubah bertahun-tahun. Sepertinya ada persoalan struktural di balik fenomena sosial yang tak berpihak kepada masyarakat itu.
Kebaikan hatinya itu membuat banyak umat Islam mendorongnya terjun ke dunia politik untuk membawa aspirasi mereka. Habib Ali Alwi pun mencalonkan diri lewat partai politik.
Tak tunggu lama, ia memperoleh jumlah suara signifikan sehingga dirinya didapuk duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Banten. Perjuangannya untuk kepentingan masyarakat Banten tak diragukan lagi.
Masyarakat mengalami kesungguhan perjuangan seorang Habib Ali Alwi. Mereka menghendakinya tetap menjadi wakil rakyat. Tiga kali ia menjadi wakil rakyat lewat jalur partai politik.
Setelah itu ia mencoba lagi lewat jalur independen. Hasilnya sama, yang memilihnya masih banyak orang.
Saat ini Habib Ali Alwi duduk di DPD Provinsi Banten. Sudah lima periode ia terpilih. Ini membuktikan betapa rakyat percaya padanya.
Habib Ali Alwi yakin kebaikan hati yang ia tanam pada masyarakat, sekarang berbuah melimpah.
Biasanya, sebelum maju mencalonkan diri sebagai caleg, Habib Ali Alwi selalu menemui masyarakat dan meminta pandapat mereka. Mereka tetap mendorongnya duduk di DPD. Dia dipandang sebagai politisi yang sangat peduli.
Sejak pertama duduk di legislatif, Habib Ali Alwi mengatakan dirinya hanya menanam dan menanam. Menanam apa? Menanam kebaikan hati untuk kepentingan masyarakat.
“Saat tanaman-tanaman itu sudah tumbuh besar maka saya tinggal menuai panenannya saja, sehingga ketika saya pindah dari partai dan bermain di jalur independen, nama saya sudah dikenal banyak orang. Saya hanya menanam dan tanaman saya sudah menyebar ke mana-mana sehingga setiap lima tahun sekali (pileg), saya panen,” tutur pria yang sudah merantau ke Jakarta sejak usia 5 tahun karena mengikuti pamannya.
Sebagai wakil rakyat, Habib Ali Alwi mengingatkan semua pihak agar sungguh memperjuangkan kepentingan rakyat.
Demo mahasiswa pada 11 April 2022 lalu, menurutnya, memperlihatkan kelemahan pemerintah dalam mengelola kesejahteraan rakyat. Seharusnya kelangkaan minyak goreng itu tak perlu berlarut-larut terjadi kalau pemerintah bisa tegas menangkap para pelaku dan pemain di balik kasus ini.
“Kita berjuang untuk kesejahteraan rakyat, bukan kepentingan oligarki,” tandas Habib Ali Alwi. * (Rika) red Irwan