Jakarta – Pangdam III/Siliwangi menjadi salah satu narasumber pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD), Staf ahli Kasad dengan yang mengambil tema “Membangun Komunikasi Sosial Yang Efektif Di Era Digital Guna Mendukung Tugas Pokok TNI AD”, bertempat di gedung AH Nasution lantai 2 Mabesad, Selasa (7/6/2022)
Hal tersebut dibenarkan Kapendam III/Siliwangi Kolelnel Inf Arie Tri Hedhianto, di sela-sela mendampingi Pangdam III/Siliwangi di Mabesad Jakarta.
Acara tersebut diawali dengan penjelasan tentang latar belakang dilaksanakannya FGD, kemudian dilanjutkan paparan dari beberapa nara sumber. Sebagai pemapar pertama adalah Deputi VII Bidang Komunikasi dan Informasi BIN dilanjutkan pemapar ke dua Whisnu Tri Wibowo Kepala Program Sarjana Komunikasi FISIP UI dan Pangdam III/Siliwangi sebagai pemapar ke tiga.
Pada kesempatan tersebut Pangdam III/Siliwangi memaparkan Pengembangan Sistem Informasi dan Sistem Komunikasi Terintegrasi serta Battlefield Management System (BMS) di Kodam III/Siliwangi. Penggunaan Sisfo dan Siskom Terintegrasi ini akan mempengaruhi Komando dan Pengendalian serta Pengambilan Keputusan.
Untuk Komando memiliki beberapa fitur diantaranya Artificial intellegence (AI) atau kecerdasan yang ditambahkan pada suatu sistem. Fitur tersebut adalah untuk membantu pimpinan dalam mengambil keputusan yang tepat. Kemudian fitur Tracking yaitu untuk mengawasi fungsi pada masing-masing bidang.
Selain itu terdapat fitur Pelaporan yaitu untuk mempermudah komando atas dalam pengolahan data yang diterima dari laporan satuan bawah dan tertuang dalam bentuk tabel atau grafik. Terdapat juga fitur Massenger, yaitu sarana mengirim dan menerima suatu pesan.
Sedangkan dalam pengendalian terdapat fitur Order, yaitu untuk menginput data yang dapat memberikan perintah secara terintegrasi. Kemudian fitur Route yaitu untuk mengimput data yang menjelaskan route sesuai dengan tahapan operasi atau kegiatan yang dilakukan secara terintegrasi. Selain itu fitur GPS Koordinat, untuk melacak sebuah lokasi dan akses untuk menunjukkan data yang dilaporkan.
Fitur lainnya adalah Support yaitu untuk menginput data yang dapat mengintegrasikan dukungan dalam suatu operasi atau kegiatan. Dan terakhir fitur Evakuasi yaitu hospitalisasi dan pemulihan.
Selain mengembangkan Sisfo dan siskom terintegasi, Kodam III/Siliwangi juga mengembangkan Aplikasi BMS, yaitu suatu sistem untuk mendigitalkan Komando dan Pengendaian, mulai dari tahap tahapan operasi dan prosedur mekanisme pertempuran dimana sistem ini dapat meningkatkan daya tempur dan dukungan operasi prajurit di medan operasi.
“BMS ini dipilih atau digunakan, karena mempunyai keunggulan dalam teknologi digital, integrasi, dan kerahasiaan pada proses transfer data,” jelasnya.
Sedangkan daya tempur yang ditingkatkan seperti situasi dan dinamika operasi dapat disajikan secara langsung, komunikasi taktis lebih secure dan presisi, waktu untuk keperluan mekanisme operasi lebih efektif, disposisi pasukan dan manuver dapat dimonitor dan diatur dengan baik.
Sementara itu, untuk langkah-langkah dan prosedur operasi lebih sistematis, tampilan lebih jelas dan lebih akurat dalam perhitungan yang dikalkulasikan oleh komputer, bahkan dapat terintegrasi dengan semua system.
“Tak kalah penting, BMS ini juga dapat digunakan untuk Operasi Militer Perang maupun Operasi Militer Selain Perang, yang dipadukan dengan Sisfo dan Siskom terintegrasi yang dipusatkan di Puskodalops Kodam III/Siliwangi” pungkasnya (Pendam III/Siliwang)