Nutrilite Kembangkan Sistem Traceability Daring Untuk Perlihatkan Proses Produksi Secara Virtual Dan Real-Time Kepada Konsumen

MEDIAPATRIOT.CO.ID – Jakarta, 29 Juni 2022 – Nutrilite, salah satu brand di bawah perusahaan produk kesehatan dunia, Amway, pada hari ini memperkenalkan pengembangan dari fitur traceability yang menawarkan akses langsung kepada setiap konsumen untuk memantau seluruh proses produksi bahan baku utama produk suplemennya secara virtual dan real time. Fitur yang telah dikembangkan sejak tahun 2019 ini dapat diakses melalui microsite www.asalnyajelas.nutrilite.co.id, dan memperlihatkan sembilan (9) langkah traceability (penelusuran) Nutrilite mulai dari pemilihan benih hingga menjadi produk yang siap dikonsumsi. Melalui pengembangan ini, Nutrilite bertujuan untuk memperkuat komitmennya dalam menyediakan produk suplemen alami, aman, dan efektif dikonsumsi oleh konsumen, serta memastikan produk-produknya #AsalnyaJelas.

Amway adalah perusahaan direct selling terbesar di dunia. Alticor Inc, sebagai induk perusahaan Amway, melaporkan angka penjualan global sebesar US$8.5 miliar pada 2020. Didirikan pada 1959 oleh Rich Devos dan Jay Van Andel, berkantor pusat di Ada, Michigan, AS, Amway menawarkan produk konsumen dan peluang bisnis melalui jaringan lebih dari satu juta Amway Business Owner (ABO) yang tersebar di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia, didukung regionalisasi agribisnis, manufaktur dan penyedia logistik. Hampir 1000 ilmuwan, insinyur dan teknisi profesional di 100 R&D dan laboratorium yang memiliki jaminan kualitas di seluruh dunia untuk mendukung pengembangan produk perusahaan dan terciptanya budaya keunggulan ilmiah.

PT Amway Indonesia adalah perusahaan yang memberikan jasa konsultasi dalam bidang pemasaran, pengembangan usaha, serta dukungan distributor aktif di Indonesia. Hak distributor Amway di Indonesia dipegang oleh PT Amindoway Jaya yang mulai beroperasi sejak Juli 1992. Produk – produk yang dipasarkan antara lain produk kecantikan, kesehatan, kebugaran, peralatan rumah tangga, dan pertanian. Pada tahun 2020, selama pandemi seluruh karyawan Amway terus bergerak untuk memenuhi kebutuhan konsumen untuk memberikan produk berkualitas tinggi. Lebih dari 15.000 karyawan Amway bekerja tanpa lelah untuk memberdayakan wirausahawan di seluruh dunia.

Head of Marketing and Communication Amway Indonesia Dharmaparayana S. menyampaikan “Di Nutrilite, kami percaya bahwa konsumen berhak untuk tahu dari mana bahan baku produk kesehatannya berasal dan bagaimana mereka diproses sehingga akhirnya menjadi sebuah produk yang siap untuk dikonsumsi. Kami menganggap keterbukaan seperti ini sangat penting, baik bagi Amway terutama dalam menjaga kealamian dan kualitas bahan baku utama produk Nutrilite, dan juga untuk konsumen yang menginginkan pilihan yang terbaik bagi dirinya dan keluarga.”

Standar penulusuran Nutrilite ini merupakan standar global dalam industri suplemen kesehatan dan didukung oleh NutriCert™. Selain itu, Nutrilite traceability juga diverifikasi oleh Ecocert SA, sebuah organisasi independen yang menjamin dan menyoroti praktik-praktik dengan standar kesadaran sosial yang tinggi dan ramah lingkungan.

Group Brand Manager Amway Indonesia Febriani Rusli mengungkapkan, “Nutrilite adalah satu-satunya brand suplemen dan vitamin di dunia yang mengelola secara mandiri tanaman bahan baku utama pada kebun organik yang tersertifikasi milik sendiri. Setiap bahan baku botani kami telah melalui sembilan (9) tahap penulusuran yang unik dan ketat, mulai dari pemilihan botani, pemilihan benih, seleksi ladang, penanaman, pemanenan, ekstraksi, pengolahan, pengemasan, hingga produk sampai ke tangan konsumen.

“Kami percaya bahwa tahapan produksi dari hulu ke hilir seperti merupakan metode satu-satunya sekaligus paling efektif untuk memastikan nutrisi dari botani dengan efikasi terbaik di alam dapat terjaga dengan maksimal, hingga menjadi produk yang dapat konsumen.”

Sistem produksi Nutrilite terdiri dari sembilan (9) tahap. Tahap pertama, yaitu pemilihan botani, dimana sebanyak 1,800 botani diuji untuk menemukan bahan baku dengan efikasi yang tinggi dan kombinasi yang tepat, untuk kemudian dibubuhkan “sidik jari” fitokimia yang unik. Botani ini digunakan sebagai bahan baku utama dari dari produk suplemen dan vitamin Nutrilite. Tahap kedua yang adalah pemilihan benih, pengujian benih, dan penerbitan akta kelahiran bagi setiap benih tersebut. Tahap ketiga adalah melakukan seleksi ladang. Hingga saat ini, seluruh benih bahan baku utama produk Nutrilite ditanam di 2.500 hektar ladang pertanian organik di tiga (3) negara dan di hampir 100 mitra pertanian lainnya di seluruh penjuru dunia yang telah tersertifikasi oleh NutriCertTM.

Berikutnya, Nutrilite akan melanjutkan dengan tahap keempat, yaitu penanaman benih, dimana setiap tumbuhan ditanam di tanah organik terbaik yang kaya air alami dan mengikuti prinsip pertanian berkelanjutan sehingga tanaman sehat dan kuat. Pemanenan adalah tahapan selanjutnya, yaitu tahap kelima, dimana tanaman dipindahkan hanya dalam waktu 20 menit dari ladang ke lokasi pengering untuk memastikan tingkat nutrisi tertinggi tetap terjaga.

Pada tahap keenam, benih akan masuk ke dalam tahap ekstraksi dimana bagian tanaman yang tersisa tidak dibuang, melainkan tetap digunakan untuk menyuburkan ladang pertanian organik. Di tahap ketujuh, produk mulai diolah dan diawasi oleh tim ilmuwan NutriliteTM yang menganalisis setiap produk sebanyak 200 kali dan melakukan 500.000 pemeriksaan kualitas bahan-bahan setiap tahunnya.

Dalam proses pengemasan produk, yaitu di tahap kedelapan, ilmuwan Nutrilite, yang telah menguji kemasan lebih dari 30.000 kali setiap tahunnya, akan melakukan pengujian dalam kondisi ekstrem, untuk memastikan kemasan produk aman dan dapat diandalkan begitu sampai ke tangan konsumen. Dan terakhir, di tahap kesembilan, ketika produk sudah berada di tangan konsumen, Nutrilite akan bisa menjamin bahwa suplemen yang dikonsumsi #asalnyajelas.

“Kami berharap fitur traceability dan pengalaman online berisi sembilan tahapan dari Nutrilite ini dapat menjadi jawaban bagi setiap konsumen di Indonesia yangmenginginkan suplemen yang dapat memberikan jaminan kualitas dan keterbukaan dalam proses pembuatannya,” tutup Dharma. (red Irwan)



Posting Terkait

Jangan Lewatkan