Iskandar Alting (Ou Mayor): ” Tidak Ada Adat Di Dalam Adat “

Wasile, mediapatriot.co.id – Kisruh pembentukan adat baru baru ini yang di duga dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan suku togutil mendapat perhatian khusus dan teguran keras dari Kesultanan tidore. Jum’at/9/922

Kepala sekretariat Kesultanan tidore Iskandar Alting (Ou Mayor) setelah di wawancarai melalui via whatsapp mengatakan tidak ada adat di dalam adat.

” Bahwa daerah yang ada di Kabupaten Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara adalah wilayah sangaji maba, kemudian di sekitar Desa Lolobata wasile ada adat Gimalaha Lolobata, artinya bahwa, di bawah sangaji itu ada Gimalaha Lolobata yang masuk dalam wilayah Kesultanan tidore”. ucapnya

Ia juga menambahkan segala sesuatu yang ada di sana (Wasile) diberikan sultan kepada para pemangku adat supaya mengelola daerahnya untuk memenuhi hajat hidup semua masyarakat adat, termasuk suku yang mendiami daerah tersebut.

“Kalo ada yang membentuk adat lagi selain adat yang sudah ada ini itu tidak di benarkan karna tidak ada adat didalam adat”. Ucapnya lagi

Ou Mayor julukan di Kesultanan tidore ini juga mengatakan dalam pembentukan suatu adat itu ada jalur nya.

” Kalo semisal ada yang mengatakan bahwa ini bukan wilayah kekuasaan Kesultanan tidore itu keliru dan kami juga sudah menelusuri asal usul dari bapak stenly. Jadi bapak stenly ini masuk dari keluarga perempuan sehingga kami sampaikan bahwa, dalam meneruskan tahta atau menjadi seorang kepala suku itu harus garis keturunannya pria bukan dari keturunan perempuan. Kalao pun mau mengangkat seseorang harus berkoordinasi dengan Kesultanan tidore, setiap bobato yang ada wilayah Kesultanan tidore kalo secara hirarki keturunan, kemudian pemangku jabatan itu meninggal Dunia, maka mengangkat lagi pejabat yang baru, itu harus berkoordinasi dengan Kesultanan tidore kemudian pelantikan kami atur jadwal nya untuk kami lantik tapi di luar dari semua itu tidak ada maka tidak di akui “.tuturnya

“Memang ada utusan dari mereka ke Kesultanan tidore tapi kami sampaikan bahwa tidak ada adat didalam adat, jadi semua adat di wilayah Kesultanan tidore itu sudah jelas dari jaman dahulu dan tidak ada konflik di dalamnya kalo ada konflik itu berarti ada kepentingan yang di bangun”. Seraya menambahkan

Iskandar Alting juga menegaskan kalo memang mau bentuk adat harus di luar wilayah Kesultanan tidore jangan di Haltim.

” Kalo semisal mau bentuk adat sendiri di luar dari adat Kesultanan tidore maka mereka harus bergeser dari wilayah itu atau di luar wilayah Kesultanan tidore karna wilayah Kesultanan tidore sudah jelas di bawa oleh sangaji maba, patani dan weda itu sudah ada di ribuan tahun lamanya”.ucapnya denga tegas

Ou Mayor juga mengatakan bahwa kami Tetap berpatokan apa yang telah digariskan oleh Kesultanan tidore karna wilayah Kesultanan tidore jauh sebelum peradban ini sudah ada, jangan karna sekarang kita sudah ada kemajuan jaman terus coba coba untuk menetapkan adat di dalam adat.

” Kita punya orang tua dulu tidak pernah protes dengan apa yang sudah di tetapkan oleh Kesultanan, sekarang baru anak anak cucu yang merasa diri pintar terus tidak mengakui lagi apa yang sudah di garis kan oleh para leluhur termasuk di leluhur leluhur di dalamnya”. Tuturnya lagi

Ia berharap selalu menjaga kedamaian dan jangan gampang terprovokasi dari pihak mana pun.

” kami juga tetap akan memantau dan kita jaga supaya berjalan dengan aman”. Tutupnya