Kota Bekasi, MPN
Belum lama ini, jajaran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Ciketingudik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, mengadakan rapat rutin guna membahas program kerja yang akan dilaksanakan. Bukan hanya internal kepengurusan lembaga, rapat rutin ini juga melibatkan para pengurus RW dan stakeholder lainnya.
Rapat ini sengaja digelar untuk menyusun segala usulan dari masyarakat yang dirumuskan menjadi program kerja LPM Ciketingudik, baik untuk jangka pendek, menengah hingga jangka panjang. Selain membedah program pembangunan infrastruktur, program pemberdayaan sumber daya manusia juga menjadi perhatian lembaga yang menjadi mitra pemerintahan ini.
Seperti dijelaskan Ketua LPM Ciketingudik Salim Samsudin, untuk program jangka pendek, pihaknya menyiapkan program bantuan kursi roda untuk kalangan warga penyandang disabilitas atau difabel. “Kami menyiapkan 15 kursi roda yang akan kami bagikan kepada kaum difabel yang ada di 9 RW, program ini menjadi bagian program jangka pendek LPM Ciketingudik,” ulas dia.
Selama ini, kata Salim, perhatian yang diberikan kepada warga yang sakit atau penyandang disabilitas hanya sebatas mengantarnya ke rumah sakit, kemudian menjemputnya kembali sampai rumah. “Karena itu kami ingin memberikan kepedulian yang lebih kepada warga penyandang disabilitas atau menderita kelumpuhan, sehingga lebih meringankan beban pihak keluarganya masing-masing,” imbuhnya.
Masih untuk program jangka pendek, pihaknya juga terus menggulirkan program pemberdayaan bidang ekonomi kreatif, salah satunya peningkatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Selain itu, pihaknya juga masih menggulirkan program pembangunan atau renovasi mushalla dan masjid yang ada di lingkungan masyarakat. “Program ini akan kami terapkan secara berkesinambungan di tiap triwulan,” imbuhnya.
Sementara untuk jangke menengah, LPM Ciketingudik bakal menggulirkan program penghijauan berupa penanaman pohon tangkil atau melinjo. “Program ini berkaitan dengan lingkungan hidup. Kenapa kami memilih tangkil? Karena tangkil merupakan pphon yang menjadi ciri khas atau kearifan lokal yang dimiliki Ciketingudik,” tegasnya.
Program penghijauan ini, imbuh dia, kelak akan terkoneksi dengan upaya peningkatan UMKM, berupa usaha produksi emping yang bahan utamanya dibuat dari tangkil. “Nanti akan menjadi satu-kesatuan program yang bermanfaat, baik melalui upaya menjaga lingkungan agar tetap asri, dan hasil panennya bisa dinikmati untuk meningkatkan ekonomi keluarga masyarakat,” paparnya.
Sedangkan untuk jangka panjang, Salim menyebut pihaknya memiliki rencana untuk membangun gedung olahraga (GOR) dalam ruangan atau indoor. “Dengan adanya GOR ini, masyarakat bisa menyalurkan hobi dan bakat mereka dalam bidang olahraga tanpa terkendala oleh hujan. Pagi, siang atau malam, masyarakat tetap bisa berolahraga,” katanya.
Konsep program pembangunan yang dirumuskan LPM Ciketingudik ini, ujar Salim, akan menyasar terhadap program pembangunan yang terencana dan terkoneksi dengan seluruh bidang yang ada dalam kepengurusan lembaga yang dipimpinnya ini. “Sehingga memiliki sasaran yang jelas, sesuai harapan masyarakat, sehingga dana kompensasi sampah TPST Bantargebang yang kami kelola memberikan manfaat untuk seluruh kalangan masyarakat Ciketingudik,” pungkasnya. (Mul)