Kota Bekasi, MPN
Akhir-akhir ini masyarakat merasa resah dengan adanya kabar terkait dampak negatif kesehatan akibat mengkonsumsi obat jenis sirup. Bahkan tercatat adanya korban yang mayoritas dari kalangan anak-anak menderita gangguan ginjal akut setelah meminum obat sirup.
Keresahan yang sama juga disampaikan masyarakat saat kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Komunikasi Informasi dan Edukasi Obat dan Makanan yang digelar anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar Dra Hj Wenny Haryanto bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Jawa Barat, Sabtu ((22/10). Kegiatan yang dilaksanakan di wilayah Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, ini diikuti sekitar 200 peserta dari kalangan pengurus majelis taklim dan tokoh masyarakat setempat, serta dihadiri Ketua Kadin Indonesia Kota Bekasi Huda Sulistio, KH Barokatullah atau populer disapa Haji Barkat selaku pimpinan Yayasan Al Barkah dan Ustadzah Tuti Nur Ainiah selaku pimpinan Majelis Taklim Al Husna.
Kegiatan ini dirangkai dengan dialog interaktif yang langsung dimanfaatkan oleh kalangan ibu-ibu majelis taklim yang hadir untuk menyampaikan kegalauan mereka terkait dampak negatif obat sirup. Kegalaauan ini kemudian mendapat tanggapan langsung oleh Kepala Balai Besar POM Jawa Barat Sukriadi Darma yang hadir dalam kegiatan ini.
Melalui penjelasannya, Sukriadi Darma menjelaskan pihaknya sudah melakukan beberapa upaya dan langkah-langkah untuk meredam keresahan masyarakat. “Kami terus melakukan pengawasan lebih intensif dan mengawal penarikan peredaran obat sirup di wilayah Provinsi Jawa Barat, oleh pihak produsen obat,” ujarnya.
Menurut Sukriadi, pihaknya juga masih terus melakukan pendataan terkait jenis-jenis obat yang beredar di masyarakat. “Nanti akan kami laporkan kepada pimpinan kami di Badan POM Pusat dan nanti hasilnya akan dirilis oleh Badan POM RI,” ujarnya.
Sukriadi menegaskan pengawasan berkala selalu dilakukan Balai Besar POM di Bandung terhadap peredaran obat-obatan dan makanan, termasuk produk kosmetik yang beredar di wilayah Jawa Barat. “Sebenarnya pengawasan terhadap obat dan makanan itu kami laksanakan tiap hari, terutama terkait sampling dan pengujian, intinya kami melakukan pengawasan sebelum dan sesudah peredaran produk obat dan makanan,” ulasnya menambahkan.
Dalam kesempatan yang sama, Dra Hj Wenny Haryanto, SH menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga pola hidup sehat. “Jika kita selalu disiplin hidup sehat, maka kita akan terhindar dari penyakit berbahaya,” katanya.
Wenny menyebut konsumsi masyarakat terhadap produk industri farmasi, obat, kosmetika dan makanan cenderung terus meningkat. “Sementara itu pengetahuan masyarakat masih belum cukup memadai untuk dapat memilih dan menggunakan produk obat-obatan, kosmetika dan makanan, secara tepat, benar dan aman,” ulasnya.
Oleh karena itu, Wenny kembali mengingatkan pentingnya setiap individu untuk dapat menjaga kesehatan diri dan keluarganya. “Saya senantiasa mengajak masyarakat untuk selalu menerapkan pola hodup sehat dengan hanya memilih, membeli dan mengkonsumsi produk-produk farmasi, obat, kosmetika, dan makanan, yang aman untuk dipergunakan setiap saat, demi melindungi diri kita sendiri, keluarga, dan orang-orang yang kita sayangi,” pungkasnya. (Mul)