MEDIAPATRIOT.CO.ID – Jakarta, November 2022. Putri Khairunnisa Ketum DPP KNPI menjelaskan bahwa terkait dengan politik identitas sebenarnya kembali lagi kepada anak mudanya. Kalau anak muda hari ini punya moral dan juga punya tujuan serta punya harga diri, itu bisa menjadikan anak muda itu lebih bisa memilih dan lebih bisa banyak bergerak. Tapi kalau adanya politik identitas yang digunakan oleh oligarki itu yang menjadi satu degradasi dalam berpikir untuk menjelang Pilpres 2024. Bagaimana politik identitas yang hanya mengedepankan salah satu identitas pasangan saja dan mengangkat isu yang menjadi satu masalah yang menurut saya sudah jelas kita ini Bhinneka Tunggal Ika, bersatu dalam ragam banyaknya budaya agama. Misalkan itu yang menjadi satu kesalahan ketika masih ada penggiringan terhadap politik identitas itu sendiri.
Pada Pemilu 2024 contohnya anggota-anggota dewan yang nyalon caleg dari pemuda-pemudi itu harapannya ke depan ketika menjadi seorang calon legislatif menjadi seorang legislatif yang bisa mengakomodir apa yang menjadi kepentingan Pemuda. Tentunya untuk memajukan bangsa, kalau memajukan bangsa masih ada bayang-bayang oligarki menurutku itu akan masih kurang maksimal itu yang harus dikurangi tidak bisa secara total langsung hilang tapi minimal dikurangi untuk bayang-bayang oligarki itu sendiri. Juga harapannya politik Indonesia menjelang 2024 ini bisa berlangsung damai dan juga secara transparansi secara demokrasi dan tidak lagi memakan korban dan tidak ada kooptasi atau politik identitas yang akhirnya memecah belah dan peruncing adanya konflik-konflik di Indonesia.
“Terkait Pilpres 2024 kami belum pernah membicarakan terkait dengan Siapa calon Presiden, kami tidak pernah membicarakan terkait dengan capres 2024 itu siapa yang akan kami pilih tapi kami selalu banyak berbuat dan Siapa Yang Pantas itu nanti kami yang mungkin bicarakan, tapi kalau sekarang kami belum berbicara terkait hal itu. Kami lebih objektif memilih Siapa yang menjadi calon presiden untuk anak muda sendiri teruslah berkarya hindari apa yang bisa membuat anak muda degradasi dalam berpikir, harus selalu objektif, dan selalu menjadi inspirasi.” tutup Putri Khairunnisa.