Bandung, MPN.
Seusai pelaksanaan upacara 17an, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo serahkan bantuan kendaraan roda dua kepada Danpomdam III/Slw dan Dandim 0625/Pangandaran di lapangan upacara Makodam III/Slw, Jl. Aceh Kota Bandung, Senin, (17/11).
Hal tersebut dibenarkan Kapendam III/Slw Letkol Inf Adhe Hansen saat dikonfirmasi sesaat sebelum mendampingi Pangdam III/Slw melaksanakan touring ke wilayah.
Lanjut dikatakannya, kendaraan roda dua yang diserahkan Pangdam III/Slw kepada Danpomdam III/Slw jenis CF Moto 650 CC sebanyak 1 unit, sementara yang diserahkan kepada Dandim Pangandaran jenis CF Moto MTX 200 sebanyak 3 unit.
Dalam kesempatan itu, Pangdam III/Slw menyampaikan bahwa, pemberian bantuan kendaraan roda dua tersebut merupakan bentuk upaya dalam membangun dan menata serta meningkatkan sarana dan prasarana di satuan.
“Manfaatkan dengan sebaik-baiknya kendaraan tersebut untuk kepentingan pelaksanaan tugas, jaga dan pelihara agar usia pakai kendaraan lebih lama lagi,” pesan Pangdam.
Dikatakan Pangdam, Kodam III/Slw kini mempunyai Kodim baru yaitu Kodim 0625/Pangandaran yang peresmiannya akan dilaksanakan secara serentak melalui vicon tanggal 22 Nopember 2022 mendatang oleh Kasad, sekaligus juga penyerahan alih kodal Batalyon 320/BP kepada Kostrad.
“Tentunya semua rekan-rekan prajurit harus mampu mendukung Kodim tersebut, harus sudah berjalan seperti Kodim yang lama,” ujar Pangdam.
Pangdam berpesan kepada seluruh prajurit agar tidak ada yang melakukan pelanggaran, seperti Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), penyalahgunaa Narkoba, perkelahian dan pelanggaran lainnya.
Pangdam pun mengingatkan para prajurit dalam berkendaraan agar memperhatikan faktor keamanan.
“Para unsur Komandan, mulai dari Komandan Barak, Danru, Danton, Danki, Danyon, dan seterusnya sampai dengan Pangdam, ikut bertanggungjawab,” tegas Pangdam.
Di akhir pengarahannya, Pangdam menekankan agar para prajurit senantiasa menjaga martabat TNI AD khususnya dan TNI pada umumnya.
“Jangan terhasut, tidak ada yang ikut aliran-aliran yang tidak jelas, keyakinan itu sudah ada di militer, kita melakukan yang benar itu karena agama, karena ajaran sistem pemerintahan, dan komitmen Negara, jangan ada lagi yang merubah tatanan sosial budaya dan masyarakat apalagi di tubuh TNI,” pungkas Pangdam.
(Pendam III/Siliwangi).
Rie.