Ustadz Dewa Putu Adhi Fokus Karir Musik Islami dan Kegiatan Sosial Dewa Putu Adhi Foundation

MEDIAPATRIOT.CO.ID – Kota Bekasi, November 2022. Ustadz Dewa Putu Adhi menjelaskan bahwa dirinya dulu pernah beragama Hindu dan memang saya belajar awalnya belajar di Sekolah Tinggi Agama Hindu yang memang khusus untuk belajar agama Hindu. Tapi di situ malah Banyak mendalami tentang agama Islam akhirnya saya tertarik sama Islam, terus belajar sama Islam sampai lewat kurang lebih 5 tahun lebih akhirnya saya putuskan masuk Islam. Saya di musik sudah 18 tahun lebih, hampir 20 tahun. Sekarang 20 tahun jadi pergi dari kampung halaman di Bali menuju ke Jakarta tujuannya untuk main musik.

Awalnya yang merintisnya dari main musik di cafe menjadi musisi-musisi bayaran sampai akhirnya bekerja di sebuah label perusahaan musik sampai akhirnya mengerti tentang musik. Akhirnya bikin lagu akhirnya bikin aransemen dan Alhamdulillah punya studio rekaman.  Pertama kali untuk musik tidur kalau dulu musik umum dan berbagai jenis musik. Tapi setelah saya masuk Islam 2017 awal saya mulai berdakwah dan mulai menggeluti musik Islami. Awalnya memang saya sedih kalau saya dakwah ke daerah atau ke wilayah-wilayah pelosok ini kenapa anak mudanya enggak ada di masjid, enggak datang ke masjid, enggak pengajian, enggak mau datang dengar ceramah.

Jadi sibuk pacaran, sibuk main HP dan anak muda saat ini tidak jauh dari musik.  Makanya kalau musik-musik religi yang saya bikin sekarang ini beda dengan musik-musik religi yang pada umumnya musik pop biasa seperti grup band biasa tapi yang kami rubah liriknya. Lirik misalnya ngajak untuk Sholawat atau Sholat berjamaah di masjid atau ada lagu kita yang dulunya Bertasbih ada judulnya doa. Kemudian ada yang kembali ke jalanmu, ada yang judulnya Samudra Cinta itu tentang seberapa besar dosa kita itu hanya sebesar kapal dan samudra itu lautan itu, Maaf ya Allah.

Jadi Allah itu lebih besar daripada dosa-dosa kita. Selama kita mau bertobat jangan ragu-ragu. Harapannya agar musik ini bisa didengar anak muda kemudian suka yang akhirnya harapannya bisa meningkatkan keimanan mereka.   Dengarkanlah lagu-lagunya full, lagu-lagu grup band saya yang baru ini Kebetulan memang personilnya ada 6 orang dan semua ini alirannya berbeda semua. Ada NU, ada yang Muhammadiyah, ada yang Salafi, ada yang Jamaah Tabligh ada yang versi semua macam-macam dan itu kita satukan semua biar kasih contoh ini Islam bisa kita bikin musik yang bisa didengarkan di YouTube. Ada semua buat pemusik ada bahkan ada beberapa lagu kita itu memang lagu sangat mirip sekali dengan lagu Korea dan itu jadi lagu Islam.

Saya dakwah itu bergerak di bidang mualaf dan pemuda-pemuda hijrah jadi kalau di Bekasi ini saya punya namanya Dewa Putu Adhi Foundation untuk membantu mereka yang kesulitan terutama khususnya mualaf pada umumnya umat Islam. Misalnya kesulitan mungkin ekonomi, atau sembako, atau kesehatan mau operasi, atau sakit, atau pengurusan jenazah untuk ambulans gratis. Itu biasa kita urus dan ini mencakup yang masuk Islam. Akhirnya saya bikin di Bali itu baru berjalan 2 tahun itu Bali Mualaf Development. Jadi sekarang sudah ratusan anggotanya termasuk juga ekspatriat orang-orang bule dari Kanada, Prancis, Amerika, Brazil, dan macam-macam.

Terkait UMKM Alhamdulillah yang kita terapkan ini contoh kepada teman-teman mualaf jadi kita memang dalam berbisnis itu kan punya prinsipnya. Jangan memberikan ikan, berikanlah pancingannya atau kailnya. Jadi kita juga ada program untuk teman-teman Mualaf dan pengguna komputer hijrah ini adalah modal usaha memang kecil-kecil tidak besar tapi ada dan sudah banyak yang berhasil. Ada juga di Bali kampung-kampung Mualaf yang awalnya satu kampung ini hanya belasan orang sekarang sudah ratusan orang. Saya suka kerjasama sama dengan teman-teman alumni ITB atau alumni kampus Universitas lainnya terutama yang paling banyak ITB. Memang akhirnya kita ajarkan masyarakat di kampung Mualaf itu untuk bercocok tanam, ada yang memelihara unggas kayak ayam petelur atau ayam pedaging, ada juga yang kolam ikan.

Alhamdulillah beberapa Kampung Mualaf sudah Mandiri bahkan sudah ada yang bisa ekspor seperti yang di Bali itu kebun Sawo, buah naga, sama manggis itu sudah ekspor. Awalnya itu Kampung Mualaf dan teman-teman dari ITB yang mengajarkan bercocok tanam. Menurut saya sangat baik sekali pendidikan ini nomor satu sebetulnya tapi karena pertama bidang saya bukan pendidikan kemudian juga sepertinya masih jauh dan saya belum mampu ke arah sana. Jadi saya masih masih di seputaran perekonomian kecil atau UKM, untuk model-model kecil saja nanti kalau misalnya ada yang mau Pesantren, ada yang mau sekolah, ada yang mau beasiswa, itu Saya biasanya ngumpulin Ada Ustadz Adi Hidayat, ada Ustadz Nasir dan lain-lain. Saya bilang aja Ini gimana Ini bisa dibantu Enggak biar pintar bisa jadi dokter dan enggak punya biaya agar dibantu untuk pendidikan.

Terkait Pariwisata Indonesia ini punya 18.000 pulau tentu saja pariwisata itu bisa menjadi pemasukan devisa untuk negara ini contoh saja Bali. Bali itu kalau tidak salah itu 32% devisa negara, makanya pandemi 2 tahun lebih itu Bali seperti kota mati, tapi sekarang Alhamdulillah kita sedang memasuki masa endemi yang sudah mulai untuk Bali juga sudah mulai banyak tamunya dan di Indonesia ini yang lebih cantik dari Bali banyak cuman belum dikembangkan. Ini merupakan tugas pemerintah dan pariwisata juga tidak jauh dari hiburan. Pak Presiden Jokowi itu pernah menyampaikan pendapatan dari sektor kreatif itu lebih dari 43%. Kita ingin entertainment-nya juga seperti Korea yaitu grup musik Korea KPop.

Grup Band Korea atau KPop itu dibiayai oleh negara seperti beasiswa. Sama negaranya didukung sampai mendunia. Harapannya banyak talenta di Indonesia ini banyak anak-anak pintar dan anak-anak kreatif di Indonesia ini harus didukung karya-karya anak bangsa. Sampai saat ini akses jalan masyarakat dan banyak daerah-daerah di Indonesia ini yang jalannya belum ada. Jangankan Jalan, Jembatan atau perbaikan-perbaikan infrastruktur yang ada di negara kita ini masih sedikit. Kalau kota besar biasanya didahulukan tapi kalau daerah kecil dan  kalau misalnya ke Bali itu jalan di Kabupaten saja mulus seperti kulit anak ABG, pokoknya mulus sekali. Harapan saya  kedepannya pemerintah terlebih aware lagi, lebih perhatian lagi untuk masalah jalan. Jabodetabek ini macetnya sudah luar biasa ditambah lagi jalan yang tidak rapi kemudian dikorupsi uang-uang untuk perbaikan maintenance jalan dan segala macam.

Video Wawancara Ustadz Dewa Putu Adhi

Saya lihat juga di media sosial itu ada orang yang mengerti tentang perbaikan jalan dia komplain kenapa begini benerin jalan ini salah kalau cuman begini tidak sampai sebulan juga rusak lagi. Mudah-mudahan pemerintah bisa memperbaiki kasus jalan rusak tersebut. Tentang UMKM atau pendidikan yang jelas tadi saya sudah sampaikan bahwa harus dapat perhatian lebih dari pemerintah. Tugas pemerintah dan pemimpin itu membuat masyarakat sejahtera. Percuma kita punya banyak tol jalan layang tumpuk, sebelah sudah ada mall di mana-mana, pembangunan gedung-gedung bertingkat di mana-mana tapi masih ada kelaparan, masih ada jalan rusak, bahkan masih ada daerah yang tidak ada jalan dan lampu penerangan jalan. Ini akses masyarakat bagaimana mereka mau berusaha mau ekonominya baik kalau jalan dan lampu penerangan jalan masih kurang. Ibaratnya kalau manusia ini pakaiannya bagus rapi pakai jas tapi lapar belum makan. Pemerintah harus mendahulukan ekonomi masyarakat, kesehatan masyarakat, pendidikan masyarakat itu dulu jadi harus diperhatikan sama pemerintah baru sisanya infrastruktur pembangunan tapi ini malah membangun lagi.

“Pak Anies orang baik mudah-mudahan kita berdoa kepada Allah kita diberikan pemimpin yang baik untuk kedepannya 2024 tidak ada intrik sana-sini, tidak ada tipu-tipu muslihat sana sini. Insya Allah Pak Anis bisa jadi pemimpin kita mudah-mudahan kita doakan. Kita cuma bisa doa untuk beliau supaya beliau amanah dan mampu memimpin Indonesia dengan baik. Semua orang akan merasakan kebaikan-kebaikan dan keberkahan kalau mendapatkan pemimpin yang adil.” tutup Ustadz Dewa.



Posting Terkait

Jangan Lewatkan