Jakarta , – Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim menyebut kawasan pesisir Kalurahan Kalibaru tak lagi menjadi wilayah pesisir yang rawan banjir, baik banjir yang disebabkan kenaikan muka air laut (rob), hujan, maupun aliran sungai. Hal itu disebabkan telah rampungnya pembangunan tanggul pantai sepanjang 3,2 kilometer, Polder, dan kolam retensi.
“Di sini (kawasan pesisir Kalibaru) sudah aman dari banjir karena sudah ada tanggul pantai, Polder yang dilengkapi dengan kolam retansi,” kata Ali Maulana Hakim saat ditemui di Plaza Kalibaru, Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (4/1).
Secara teknis, Kepala Satuan Kerja NCICD dari Kementerian PUPR Republik Indonesia, Ferdinanto menerangkan kenaikan muka air laut (rob) akan tertahan dengan adanya tanggul pantai, sedangkan polder dan kolam retensi berfungsi mengendalikan meluapnya aliran air sungai baik yang diakibatkan tingginya intensitas hujan maupun aliran air kiriman.
“Jadi kalau tanggul pantai fungsinya menahan air laut, sedangkan sistem Polder dan kolam retensi untuk menampung air dari sungai yang apabila sudah penuh akan dialirkan ke laut dibantu dengan mesin pompa air,” terang Ferdinanto.
Secara keseluruhan, dia menyebut tanggul pantai direncanakan akan dibangun di sepanjang 33 kilometer pesisir Jakarta Utara. Dari keseluruhannya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia mengerjakan sebelas kilometer, sedangkan sisanya atau sepanjang 22 kilometer dikerjakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Dari 33 kilometer yang direncanakan dibangun, kami (Kementerian PUPR Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) telah merampungkan empat puluh persennya. Kita harus percaya desain NCICD yang kita tampilkan itu memang yang diperlukan di Jakarta, terutama wilayah yang daratannya sudah dibawah muka air laut,” tutupnya.( jhonny )