Kota Bekasi, MPN
Keberadaan Makam Manisin yang terletak di wilayah Kelurahan Ciketingudik, Kota Bekasi, sudah dikenal sejak ratusan tahun lamanya. Makam yang masih dikelola secara tradisional ini memang menyinpan banyak histori bagi kalangan masyarakat setempat.
Selain makam warga, ternyata di areal Makam Manisin ini terdapat makam yang dikeramatkan oleh kalangan masyarakat, yakni Makam Mbah Sebah, yang dikenal sebagai leluhur masyarakat Ciketingudik. Bukan hanya itu, di areal pemakaman ini juga terdapat Petilasan Nyimas Pagelangan.
Hampir setiap hari, ada saja warga sekitar yang datang berziarah ke Makam Manisin. Bahkan pada hari-hari tertentu, banyak juga kalangan masyarakat dari luar wilayah Ciketingudik yang datang berziarah ke makam keramat Mbah Sebah dan Petilasan Nyimas Pagelangan.
Sayangnya perawatan dan penataan areal Makam Manisin belum maksimal karena masih dikelola secara ttadisional. Bahkan akses jalan di areal pemakaman juga belum layak sehingga menyulitkan para peziarah yang datang.
Kondisi ini kemudian melatarbelakangi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Ciketingudik untuk ikut melakukan penataan areal Makam Manisin. Beberapa program penataan pun dilaksanakan, seperti pembangunan akses jalan, dan penanaman pohon tangkil atau melinjo.
Setelah membangun akses jalan, saat ini LPM Ciketingudik sedang membangun sarana air bersih dan kamar mandi atau toilet yang letaknya bersebelahan dengan Makam Mbah Sebah. Kelak, peziarah tidak lagi kesulitan untuk memperoleh air bersih atau membersihkan tubuh saat sedang berziarah.
Saat ditemui belum lama ini, Ketua LPM Kelurahan Ciketingudik menjelaskan program penataan Makam Manisin ini merupakan usulan dari kalangan tokoh masyarakat dan pengelola makam. “Karena itu kami langsung melakukan survey dan membuat perencanaan pembangunan yang dibutuhkan, seperti akses jalan, penghijauan, sarana air bersih, serta kamar mandi atau toilet,” ujarnya.
Pihaknya kemudian menyatakan ikut berkomitmen untuk merawat sekalgus menjaga areal Makam Manisin sebagai bentuk penghormatan terhadap para leluhur wilayah Kelurahan Ciketingudik. “Sebagai bagian dari kalangan masyarakat Ciketingudik, kami pasti menghormati leluhur kami, dan ikut menjaga kelestarian peninggalan leluhur kami,” tegasnya.
Salim berharap upaya penataan yang dilakukan memberikan manfaat untuk kenyamanan para peziarah yang datang ke Makam Manisin. “Masyarakat bisa berziarah dengan nyaman, makin khusuk saat ingin mengirimkan doa untuk para leluhur, atau sanak keluarganya yang telah meninggal dan dimakamkan di Makam Manisin,” ujarnya.
Sementara itu Koirdinator Bidang Pembangunan LPM Ciketingudik Santa Ardiansyah menyebut pihaknya sudah merampungkan pembangunan akses jalan sepanjang 150 meter dengan lebar 2,5 meter di areal Makam Manisin sampai ke Makam Mbah Sebah. “Saat ini kami sedang melakukan penataan untuk sarana air bersih dari Sumur Kahuripan serta dua kamar mandibatau toliet yang letaknya di samping Makam Mbah Sebah,” ujar lelaki yang akrab disapa Alenk ini.
Dalam kesempatan yang sama, Sarif (50) orang yang kesehariannya merawat Makam Mbah Sebah, menyampaikan respon positif terkait kepedulian LPM Ciketingudik yang ikut menata dan merawat areal makam leluhur. “Alhamdulillah ada pihak yang peduli dengan kondisi makam, ini merupakan wujud kebersamaan masyarakat Ciketingudik dalam rangka menjaga dan melestarikan peninggalan para leluhur,” katanya. (Mul)