Sumedang, Media Patriot – Belajar matematika yang cenderung berkutat di sekitar angka dan rumus dapat menyebabkan ketakutan atau kebosanan bagi banyak siswa. Dan, hal ini dapat mengembangkan rasa takut dan stres tentang matematika itu sendiri.
Padahal konsep matematika sangat penting dalam aspek kehidupan sehari-hari.
Ketidaksukaan terhadap Matematika disebabkan banyak faktor. Mereka bisa merasa bosan karena tidak memahami apa yang diajarkan. Bisa juga karena frustrasi dan kesal lalu mengembangkannya, sehingga membuat Matematika menjadi semakin sulit.
Itu sebabnya berdasarkan survei PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2019, menempatkan kemampuan numerasi Indonesia hanya bercokol di peringkat 73 dari 80 negara. Numerasi adalah kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari.
Apa yang harus dilakukan?
Bukan maksud menggurui, sebagai orang tua, utamanya guru, anda harus bisa menangani atau mencegah rasa ketidaksukaan anak atau siswa terhadap Matematika. Salah satu caranya adalah dengan memberikan pelajaran Matematika dengan metode GASING.
Metode GASING sudah disepakati Pemerintah untuk segera diterapkan di seluruh Nusantara dengan tujuan mendongkrak nilai kompetensi Numerasi. Pemerintah meminta para guru di seluruh Nusantara mendapat pelatihan khusus metode GASING. Sebab, mereka percaya metode ini bakal mampu meningkatan skill dan ilmu untuk mengajar perkalian, penguruangan, dan pembagian.
Kepercayaan itu bukan tanpa alasan. Dikutip dari CNN.com, metode GASING mampu mendongkrak kemampuan 95 % siswa sekolah dasar di Kabupaten Humbahas Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dalam pendidikan dasar Matematika. Dalam tempo tak terlalu lama, para siswa mampu dengan cepat berhitung pengurangan, pembagian hingga perkalian hingga tiga digit.
Hal serupa dirasakan oleh kabupaten-kabupaten lain. Seperti, Kabupaten Morowali di Sulsel, Kabupaten Bangli di Bali, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Dairi, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Simalungun di Sumut, dan Kabupaten Bitung di Sulsel.
Sumedang, sebagai kabupaten pertama di Jawa Barat, pelatihan metode GASING terhadap guru dan siswa sekolah dasar terpilih, sampai hari ini sudah berjalan lima hari dari 17 hari yang dijadwalkan. Tapi, progresnya sudah bisa dilihat. Kemampuan matematika dasar mereka mengalami peningkatan cukup signifikan. Hal ini terbukti saat launching kemarin di Gedung Negara, Sabtu, 04 Februari 2023.
Guna memaksimalkan hal tersebut, rencananya Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang akan menggunakan 26 guru yang sedang dilatih tadi untuk memberikan pengimbasan terhadap guru-guru lainnya.
Masing-masing satu guru bisa mentransferkan hasil pelatihannya terhadap 10 guru di tiap kecamatan. Dan begitu seterusnya, hingga dalam tempo beberapa bulan kedepan diharapkan sudah lebih dari 3 ribu guru menguasai cara belajar Matematika cepat dengan metode GASING.
Pun dengan guru SMP. Pada tahap awal akan ada 40 orang guru terpilih yang akan dilatih.
Sama halnya dengan guru SD, akan ada pengimbasan terhadap guru-guru lainnya hingga merata di seluruh Kab. Sumedang. Hal ini sengaja dilakukan guna mampu mengejar target nilai Numerasi, dari 1,6 menjadi 1,8.
Apa itu metode GASING?
Metode GASING ditemukan oleh Prof. Yohanes Surya. Pendekatan metode ini menggunakan cara langkah demi langkah sehingga membuat anak menguasai matematika secara gampang, asyik dan menyenangkan. Kemudian, langkah demi langkah ini disusun sedemikian rupa sehingga penguasaan materi dibangun dari pemahaman materi sebelumnya.
Pentingnya proses langkah demi langkah tercermin sewaktu anak-anak belajar suatu topik, ada titik kritis yang harus mereka lewati. Setelah mencapai titik kritis ini mereka tidak akan sulit lagi mengerjakan soal dalam topik tersebut.
Metode GASING tidak lagi membuat Matematika membosankan. Sebab, dalam praktiknya anak-anak diajak bermain dan bereksplorasi dengan alat peraga sehingga benar-benar terasa dan terbayang konsep yang ingin disampaikan.
Out put-nya, anak-anak dengan cepat mampu melakukan perhitungan di luar kepala dengan cepat.
Hebatnya, metode GASING menurut Prof. Yohanes pada saat launching di Sumedang, tak hanya melulu soal Matematika. Metode GASING juga bila dipelajari dengan baik dan benar akan mampu meningkatkan kompetensi lain. Yakni, kompetensi literasi dan karakter.
9 Keunggulan metode GASING :
1) Menembus segala dimensi umur, metode GASING tidak hanya cocok dipelajari anak-anak, tapi juga orang dewasa.
2) Selalu diawali dengan konkret (bukan abstrak), sehingga sangat mudah dimengerti.
3) Menghitung CEPAT (tambah, kali, kurang, bagi) tanpa alat.
4) Menghitung dengan mencongak, sehingga anak-anak harus membayangkan hasil-hasil yang telah dihitung, hal ini akan memacu kerja otak kanan, dengan banyaknya imajinasi, anak-anak akan lebih kreatif.
5) Meningkatkan IQ, mengerjakan soal-soal matematika GASING terbukti kecerdasan intelektualnya semakin meningkat.
6) Meningkatkan EQ, anak-anak akan lebih mandiri, disiplin, bertanggung jawab, dan jujur.
7) Meningkatkan AQ, punya daya juang yang tinggi.
8) Psikomotorik meningkat, karena mengerjakan soal-soal matematika yang memacu keterampilan tangan.
9) Seluruh materi Matematika GASING sesuai kurikulum sekolah.
Yuk, main GASING ! (Her)
