Kota Bekasi, MPN
Akhir-akhir ini obrolan seputar dunia politik menarik perhatian setiap elemen masyarakat. Kondisi ini tentunya berkaitan dengan hajat politik akbar yang akan kita jelang tahun 2024 mendatang.
Bukan hanya sebatas obrolan, ternyata dunia politik juga bisa menjadi magnet bagi sejumlah pihak untuk ikut terjun atau berkiprah mengisi dinamika politik nasional. Alih-alih mendapat tawaran menjadi calon anggota legislatif (Caleg), banyak masyarakat yang akhirnya bergabung dengan partai politik (Parpol) tertentu, hingga mendapat status sosial di kalangan masyarakat sebagai seorang politisi.
Tidak demikian halnya dengan Pdt Djajang Buntoro, Mth yang merupakan pimpinan jemaat Gereja Victori Indonesia Hope Kota Bekasi. Keakrabannya dengan beberapa tokoh politik tidak lantas membuatnya ikut-ikutan terjun ke dunia politik.
Dapat dikatakan, sosok Djajang Buntoro akrab dengan tokoh politik asal PDIP yakni Mochtar Mohamad yang merupakan mantan Wali Kota Bekasi. Bukan hanya itu, Djajang Buntoro juga memiliki keakraban dengan tokoh politik asal Partai Golkar, yakni Rahmat Effendi, yang juga merupakan mantan Wali Kota Bekasi, dan tokoh politik asal PDIP, yakni Tri Adhianto, yang kini menjabat Plt Wali Kota Bekasi.
Hubungan komunikasi Djajang Buntoro dengan para tokoh politik ini rupanya menarik minat sejumlah pengurus Parpol untuk ikut berkecimpung dalam dunia politik praktis. Bahkan ada juga yang mengajaknya untik ikut dalam kancah Pemilihan Anggota Legislatif (Pilleg) pada tahun 2024 mendatang.
Namun semua tawaran tersebut ditolak secara halus oleh Djajang Buntoro. Dia tetap menyatakan diri untuk tetap menjadi seorang pendeta yang melayani umat Nasrani.
“Saya sangat menikmati kehidupan saya sebagai seorang pendeta, sebagai pelayan umat. Kehidupan saya inilah yang akhirnya memberikan jalan bagi saya untuk tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, dan saya sangat menikmatinya,” ujarnya, saat diajak berbincang belum lama ini.
Djajang mengaku ada beberapa politisi yang datang untuk meminta saran dan pendapatnya terkait harapan dan keinginan masyarakat. “Ya siapa pun yang minta saran dan pendapat saya pasti saya berikan, bahkan saya selalu mendoakan mereka secara positif. Initinya siapa pun tokoh politik yang akan tampil nanti memiliki visi dan misi yang positif untuk kemajuan Kota Bekasi,” papar Djajang yang juga merupakan Ketua Forbakti Kota Bekasi ini.
Secara tegas Djajang kemudian menyatakan tidak ingin terjun ke dunia politik praktis. “Saya kan rohaniawan, jadi lebih banyak bergerak di moral politik bukan di politik praktis,” tegasnya.
“Bagi saya sudah menjadi panggilan untuk tetap menjadi pelayan umat dan menjaga moral politik yang suci. Saya yakin Tuhan sudah memilih figur-figur politisi yang layak dan pantas menkadi seorang pemimpin rakyat, baik itu sebagai seorang anggota Dewan atau seorang Wali Kota,” ulas Djajang.
Saat menutup perbincangan, Djajang Buntoro menyampaikan pesannya kepada para politisi yang kelak menjadi seorang pemimpin masyarakat agar mampu mengatasi kesenjangan sosial dalam kehidupan masyarakat. “Lebih memperhatikan nasib masyarakat yang kurang mampu, sehingga tidak ada lagi kesenjangan atau kecemburuan di kalangan masyarakat karena pembangunan berjalan secara merata di Kota Bekasi yang kita cintai ini,” pungkasnya. (Mul)