Zahira Store Berharap Pemerintah Bisa Lebih Mendukung Brand Lokal Gamis dan Syar’i Busana Muslim

MEDIAPATRIOT.CO.ID – Jakarta, 25 Februari 2023. Aldi sebagai Co Founder Zahira Store dan Andri sebagai Founder Zahira Store menghadiri acara Legendary Brand Fesitval 2023 di Pondok Indah Mal 3. Aldi Co-Founder Zahira Store menjelaskan bahwa produk yang ditampilkan di acara Legendary Brand Festival 2023 ini kita berusaha untuk keluar dari jalur yang standard. Karena kalau gamis ataupun Syar’i kebanyakan basic buat ibu-ibu. Sekarang kita berdua lagi merange bagaimana caranya supaya bisa untuk semua kalangan. Agar ibu-ibu dan anak muda pun tidak malu memakai gamis. Kalau untuk sistem ekspor/impor jujur kita baru starting di tahun 2018 kita belum mengarahkan untuk keluar karena memang kita masih mencari pasarnya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa punya pasar dan jalur kesana untuk fokus kesana. Memang sekarang kita lagi mengembangkan beberapa pilar termasuk kita narik kain-kain yang dari China baru kita olah dan kelola dari nol.

Kita bukan beli dari orang tapi kita bikin sendiri. Mulai dari jual kain, jasa garmen, manajemen seller, jual kaos partai, grosir sampai ke ecer. Kalau terkait model produk itu idenya dari Istrinya Saudara Saya. Kami itu konsepnya membantu masyarakat-masyarakat pinggiran. Jadi kami membentuk penjahit-penjahit di pelosok-pelosok. Kami juga melatih mereka dari awal. Karyawan kami lebih dari 200 orang. Sistem market kami lebih banyak di online, ada beberapa yaitu mulai dari Instagram, Facebook, TikTok dan Shoppe.

Andri Founder Zahira Store menjelaskan bahwa saya berasal dari keluarga konveksi. Mertua saya pedagang dari tahun 90 an. Jadi kami meneruskan usaha dan mengembangkannya ke dunia online. Karena menurut saya produk lokal itu sangat bagus buat online. Kami mulai dari 2013 dan dari 2018 mulai bagus penjualannya. Sekarang kami penjualan per minggu bisa sampai 7000 pieces. Untuk range harga jual mulai dari dibawah 100 ribu sampai ke 1 jutaan. Jadi semua pasar kita masukkin karena kami ada banyak brand. Kita disini membawa barang yang range harganya dari 300-800 ribuan. Ada beberapa customer yang datang kita kasih diskon dari harga normal. Untuk sekarang kita fokus di baju busana muslim, nanti kedepannya kita akan ada beberapa lini bisnis yaitu untuk suplai kain, manajemen dan rumah garmen. Kalau rumah garmen ini kita akan produksi apapun yang memang mau datang untuk bikin produk sama kita. Mau dia main kaos, celana dan segala macam daily fashion kita bisa terima.

Kalau untuk sekarang merek kita ada Nizema, Queen Syar’i, Lizenen, ada Nizen Syar’i sama Zahira. Untuk diacara LBF 2023 kami membawa produk untuk kategori wanita. Kami melatih mereka dari nol, jadi kami membentuk mereka biar kualitasnya sama dengan pabrikan. Kita bekerjasama dengan orang-orang daerah. Biasanya kami banyak didaerah pesisir cianjur, kalau saya dari Bandung. Insya Allah tahun ini lagi mau pembuatan pabrik garmen. Terkait pelatihan pembuatan produk tidak ada biaya, biasanya para penjahit yang kita rekrut itu setelah kita ajari dengan alat-alat mereka akan mengerjakan produksi-produksi brand yang akan dikeluarkan di Zahira. Termasuk juga brand-brand yang dirumah garmen tersebut. Rumah garmen akan produksi banyak produk lokal yaitu ada celana, kemeja, jaket dan segala macam.

Terkait sejarah nama Zahira karena kita orang Soreang, Soreang itu kebanyakan menamakan usaha itu dengan nama anak. Jadi Zahira itu terinspirasi dari nama anak. Kalau menurut saya pemerintah sudah banyak program-programnya, cuma mungkin belum 100% terarah. Kami tahu banyak program-program pemerintah cuma belum terarah.

“Kami berharap pemerintah bisa bantu lokal brand untuk bisa ekspor. Karena menurut kami lokal brand sekarang kualitasnya sudah bagus-bagus. Apalagi kalau bisnis di gamis dan syar’i busana muslim seperti ini. Produk kami adalah salah satu yang bahannya paling sulit diolah. Pemerintah bisa lebih aware dan sadar kepada produk yang bisa diolah dan bisa diekspor ke luar negeri potensinya bisa besar sekali. Dari kami satu brand saja bisa memperkerjakan 200-250 orang lokal daerah untuk bekerja dengan penghasilan yang cukup bahkan melebihi UMR. Bagaimana kalau pemerintah bisa mensupport brand-brand yang bergeraknya di bidang kami dan bisa lebih terarah. 10 sampai 15 brand mungkin bisa dibantu pemerintah Alhamdulillah bisa berapa ribu orang yang terbantu.” harapnya.

Red Irwan



Posting Terkait

Jangan Lewatkan