Diskusi Indo Intertex 2023: Indonesia Trend and Color Studies Terkait Reka Warna Tekstil

Diskusi Indo Intertex 2023: Indonesia Trend and Color Studies Terkait Reka Warna Tekstil

MEDIAPATRIOT.CO.ID – Jakarta, Maret 2023. IndoIntertex Mengadakan Pameran di Jiexpo Kemayoran Jakarta di Bulan Maret 2023. Salah satu diskusi diacara tersebut adalah Penjelasan Lengkap Reka Warna Tekstil 2023-2024.

Dr. Tyar Ratuannisa, M.Ds. Sebagai Lecturer & Researcher Faculty of Arts and Design – Institut Teknologi Bandung menjelaskan bahwa di project ini bekerjasama dengan APSyFI. Jadi kalau dari kami meriset bekerjasama dengan Asosiasi, dari sini kami berusaha memunculkan keotentikan. Sebenarnya kalau dari Indonesia itu kita punya banyak sekali potensi bahwa warna itu beragam, warna itu beraneka baik itu dari tanahnya, mineralnya bahkan geografisnya. Lalu disini yang disayangkan sebetulnya lebih ke warna yang sifatnya kedaerahan. Kami coba membangkitkan itu menjadi suatu yang lebih modern dan juga lebih relevan. Terutama ketika diajak kolaborasi dengan Asosiasi seperti Asosiasi Produsen Tekstil di Indonesia. Menantang kami untuk membuat reka warna itu seperti trend forecasting colours. Sebelumnya kalau di Indonesia itu jarang atau bahkan bisa dibilang belum ada. Jadi mencoba memunculkan keotentikan atau cerita terkait warna-warna di Indonesia saat ini.

Farhan Aqil Syauqi sebagai Analis Industri dan Perdagangan Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia menjelaskan bahwa kita sudah bekerjasama dengan industri dan anggota kita dari Asia Pasific Rayon kita sudah kolaborasi dengan mereka bahkan kita datang langsung ke UKM binaan mereka. Kemudian di Indo Rayon kita ketemu buyer untuk sharing terkait dengan reka warna tekstik bisa atau tidak diimplementasikan kedalam produk jadinya, ternyata hasilnya bisa dan sudah ada. Tinggal bagaimana cara kita mengemas dalam bentuk produk efisien yang dapat dilihat oleh masyarakat. Kalau pemasaran kita ini untuk pasar dalam negeri tapi kalau misalnya memang ada brand luar mau mengadopsi dari trend warna kita itu dipersilahkan. Yang jelas kita memfasilitasi brand lokal, kemudian untuk disupplai industri dalam negeri, kemudian marketnya tetap untuk domestik juga.

“Untuk lisensi HAKI kita belum mendaftarkan karena sedang diproses, ini akan terus berlanjut dan kita sudah koordinasi juga dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk tetap melanjutkan hal ini di tahun-tahun berikutnya. Kalau dari produk yang sudah ada itu dari benang, kain, kemudian ada beberapa sample yang kita sediakan di booth reka warna tekstil dalam bentuk baju. Nanti tergantung pasar bagaimana meresponnya karena ada 4 pilihan warna yang kita sampaikan di masyarakat, tinggal dari masyarakat memilih 4 warna ini kira-kira mana yang matching dengan personality karena warna adalah personality. Yang banyak berperan sekarang disini ITB, tapi saya sebagai alumni STT juga punya peran. Jadi istilahnya sinergis, kita melihat disini bahwa kolaborasi sinergi antara industri, akademisi, brand owner, kemudian dari fashion designer itu ada. Jadi kita tidak melihat bahwa international designer atau dari sekolah mana, itu kita campur menjadi satu dalam satu wadah namanya reka warna tekstil Indonesia.” Tutupnya Farhan.

Red Irwan



Posting Terkait

Jangan Lewatkan