ACEH, MPI – Kembali awak media online mpi aceh, terus menelusuri jalan setapak demi kemaslahatan masyarakat aceh terhadap jalan lintas nasional meulaboh-geumpang pidie tersebut yang rusak parah belum kunjung diperbaiki secara permanen hingga berita ini diturunkan, kerusakan jalan lintas tersebut diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi dilintas barat meulaboh, jalan lintas sudah terlihat amblas kebawah sejak 8 mei 2023, menurut warga yang berada dilokasi sekitar jalan amblas tersebut. Pada tanggal, 19/05/2023.
Ada pun jalan lintas nasional meulaboh aceh barat-geumpang pidie yang rusak parah tersebut terletak didesa lancong kecamatan sungai mas hampir tidak bisa lagi dilalui oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat, beberapa hari yang lalu diketahui dari keterangan sopir mini bus L300 dan Hiace yang dikonfirmasi oleh awak media online mpi aceh dari keterangan para sopir sangat susah untuk dilewati, apalagi mobil angkutan barang yang sering terperosok dan mundur saat mendaki dijalan tersebut yang terjadi rusak parah, namun lanjutnya sekarang ini sudah diperbaiki dan penanganan oleh dinas terkait dalam hal ini PUPR direktorat jenderal bina marga balai pelaksana jalan basional aceh dimaksud.
Kejadian ini sudah sering terjadi didaerah tersebut dan apalagi curah hujan meningkat serta harus selalu diwaspadai karena tanpa disadari bisa terperogok lonsor dan longsor ini yang parah terjadi tanggal 12 mei 2023 sabtu malam sempat jalan tersebut putus total akibatnya kendaraan penumpang mini bus L300 dan Hiace harus balik arah kearah meulaboh serta balik arah dengan mengambil lintas lain serta harus melewati jalan lintas meulaboh-banda aceh, lalu kearah sigli pidie.
Jalan lintas nasional meulaboh aceh barat-geupang pidie terjadi rusak parah terpantau ditiga titik lokasi yaitu desa lancong dengan kerusakan sekitar 50 meter, desa geudong kerusakan lebih kurang kerusakan sekitar 120 meter serta desa tungkop simpang Baibon yang keparahannya tertimbun longsor hingga pengendara sepeda motor harus mendorong keretanya dengan dibantu warga kampung setempat.
(Jihandak Belang Kaperwil Aceh)