PELAKSANAA BIMTEK ACEH TIMUR, KPK-RI, KEJATI DAN KAPOLDA ACEHJUGA INSPEKTORAT AGAR USUT DUGAAN KORUPSI ALIRAN DANA DESA YANG MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA.

ACEH, MPI – Terciumnya, dari berbagai kalangan awak media publik/jurnalis, yang langsung terpantau tempat lokasi pelaksanaan acara “bimtek” kepemudaan berjumlah 213 (dua ratus tiga belas) desa se-kabupaten aceh timur yang hadir dilokasi 127 orang.

Dari kalangan pihak kepemudaan yang di himpun informasi didalam pelaksanaan acara bimtek kepemudaan tersebut, di adakan tepat lokasinya di hotel royal idi rayeuk kabupaten aceh timur, dari segelintiran beberapa peserta kepemudaan yang hadir acara itu. Dini hari jumat 02/06/2023, selama dua hari ini.

Disinyalir peserta menolak, adanya pelaksanaan acara kepemudaan yang diselenggarai oleh pihak Pj bupati, asisten pemkab aceh timur juga pihak beberapa pejabat oknum TNI daerah aceh timur dan daerah lhokseumawe. Diduga pula, dijadikan kepentingan bisnis (mark-up ajang korupsi) berjema’ah.

Dengan secara terperinci singkat, anggaran dana desa. Yang telah pergunakan, juga telah di setor kepada pihak panitia pelaksanaan acara bimtek kepemudaan aceh timur, bagi yang ikut melaksanakan bimtek kepemudaan tersebut. Di hotel royal idi rayeuk aceh timur. Dalam per/orang senilai sekitar sebesar lima (5) juta rupiah (Rp.5.000.000.), per/satu orangnya dalam satu desa. berjumlah 213 desa yang  tertulis di daftar hadir. adanya pemotogan anggaran dana dari lima (5) juta rupiah itu, disebut cash back senilai sekitar sebesar Rp.200.000 (dua ratus ribu rupiah) bagi yang tidak menginap di hotel royal idi rayeuk tersebut.

Ironisnya lagi, ketika awak media online mpi aceh ini. Bertemu dengan salah seorang ketua pemuda gampong kecamatan peureulhak barat kabupaten aceh timur, “ILYS” (45). Menyimak juga menyikapi pelaksana bimtek kepemudaan di hotel royal idi rayeuk aceh timur ini, mengomentari dengan penilaian secara pribadinya.

“Kalau menurut secara pandangan pribadi saya, saya tidak sesuai. Apa yang telah diperbuat oleh pihak panitia acara itu, karena dengan anggaran dana yang di gunakan sekitar 5 juta rupiah per/desa melaksanakan bimtek kepemudaan. Dari pada anggaran dana desa yang terhamburkan begitu saja, tanpa adanya manfaat bagi kami. Kan lebih bagus, anggaran dsna tersebut. Diserahkan oleh pihak pemuda desa (gampong), mungkin lebih bermanfaat. Dari pada untuk acara yang telah terlaksana ini selama dua (2) ini, keuntungannya apa. Dugaan terkesan adanya terjadi pembodohan secara publik,”ujar dengan sepintas mengomentarinya terdengar. Dini hari, sekitar pukul.12.26.wib.

Berlanjut, dengan pihak kepemudaan yang hadir pada pelaksanaan. Dari kecamatan idi rayeuk kabupaten aceh tamiang, menurutnya.pemuda itu. Saat bertemu di pelataran parkir hotel royal idi rayeuk aceh timur, juga terdengar secara pribadinya kembali. Yang enggan namanya mau disebutkan,”Pelaksanaan acara bimtek kepemudaan ini. Terpantau sia-sia saja, dugaan tanpa ada manfaat bagi kami. Hanya sebatas berkomentar tentang kebangsaan saja,”katanya beberapa peserta bimtek kepemudaan tersebut. Dini hari itu juga, sekitar pukul.11.45.wib.

Maka dari itu, pihak peserta bimtek kepemudaan yang terkesan menolak. Kegiatan telah terlaksana tersebut, pihak komisi pemberantasan korupsi republik indonesia (KPK-RI) di jakarta. Kepala kejaksaan tinggi (KEJATI) dan kepala kepolisian daerah (KAPOLDA) aceh di banda aceh, juga pihak inspektorat pemerintahan kabupaten (pemkab) aceh timur.

Diminta, agar supaya usut. Dugaan adanya korupsi aliran alokasi dana desa, yang telah disetor senilai sekitar sebesar Rp. 5.000 000.- Dugaan telah merugikan anggaran keuangan negara.

(Jihandak Belang Kaperwil Aceh/AS.25/Team)



Posting Terkait

Jangan Lewatkan