Mayumba – Bupati Morowali Utara Delis J.Hehi bersama istri, pada Sabtu (17/6) menghadiri dua acara yang dilaksanakan Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah yakni peresmian Rumah Pastori (rumah pendeta) Jemaat GKST Bethesda Mayumba, Kecamatan Mori Utara dan Peletakan batu pertama pembangunan Gedung Ramah Anak (Sekolah Minggu) GKST Ebenhaezer Gontara, Kecamatan Mori Atas.
Dalam acara peresmian rumah pastori GKST Bethesda Mayumba yang dihadiri Ketua Umum Sinode GKST, Bupati Delis menyampaikan terima kasih kepada jajaran GKST yang telah ikut berkontribusi besar dalam membangun SDM untuk kemajuan Morowali Utara menjadi daerah yang sehat cerdas dan sejahtera.
“Saya sangat apresiasi juga kepada jemaat-jemaat yang mempunyai kepedulian tinggi untuk menyediakan tempat tinggal yang layak bagi gembala jemaat atau pemimpin gereja,” ujarnya.
Pembangunan rumah pastori ini sangat membanggakan dan mengharukan karena semangat jemaat dalam menyiapkan tempat tinggal yang layak bagi gembala dengan harapan hamba Tuhan bisa berdiam dengan nyaman dan persiapan pun nyaman untuk melayani jemaat.
“Alkitab mencatat bahwa memberi air putih saja kepada sesama, kita tidak akan kehilangan berkat, apalagi ini memberi tempat tinggal, yang saya lihat sangat layak untuk ditempati,” ujar Delis lagi.
Dari Desa Mayumba, Bupati Delis menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan gedung Ramah Anak atau gedung Sekolah Minggu GKST Ebenhaezer Gontara, Kecamatan Mori Atas.
Ia menilai bahwa kehadiran gedung ramah anak ini memberi kontribusi yang cukup besar dalam upaya mewujudkan Morowali Utara sebagai kabupaten ramah anak.
“Saya berharap tidak hanya gedungnya yang ramah anak, tetapi pola asuhnya dan guru-gurunya juga ramah anak,” ujar Delis yang didampingi istrinya Febriyanthi Hongkiriwang, Anggota DPRD Jhon F. Pehopu, Kepala Desa Gontara Jon Viktor Ranuntu, Pdt M. Samba’a. STh dan Pdt. Vian Kalahe. STh.
Kata Delis, ini langkah luar biasa bahwa generasi muda adalah masa depan gereja, masyarakat, serta masa depan daerah dan bangsa. Kalau mereka salah didik di awal, maka akan salah selanjutnya.
(ardian)