Samosir, mediapatriot.co.id – Saat ini kebebasan berekspresi dengan mudahnya ditampilkan, khususnya dalam percakapan di group whatsapp. Harga kuota internet yang terjangkau dan tak adanya lagi sanksi pidana membuat para anggota group whatsapp selalu mengudara dengan ringan
Beragam gaya bahasa dimunculkan, akan terlihat rupa rupa karakter anggota group versi udara, ada yang tampil bak pembela kebenaran moral, ada pula yang ingin dianggap sebagai sosok yang santun, ada juga yang menganggap senasib sepenanggungan sehingga mengintervensi percakapan yang sedang berlangsung untuk mengemukakan pendapatnya. Menjadi anggota whatsapp group itu hanya bermodalkan kuota internet, sementara sang admin group whatsapp hanya memantau
Terekam pada percakapan di group whatsapp Forum Samosir Jaya tadi malam, tayangan postingan salah satu anggota group yang menggunakan nama samaran. Adalah hal yang merupakan suatu kontradiktif, menggunakan nama samaran namun menyuarakan sebagai pengusung kebenaran moral ala dirinya. Biasanya saat merasa terpojok seperti yang terjadi pada percakapan di group whatsapp forum samosir jaya tadi malam itu maka akan menohok gelar akademis atau memberi tanggapan adanya seakan akan ada pelanggaran norma seperti sombong, seteres, jika saling berbalas, akan terjadi perbantahan sengit, namun bila diabaikan, percakapan itu akan berakhir apalagi jika tak ada yang menyemangatinya
Umumnya diatas jam 8 malam, keadaan di Samosir sudah mulai sepi, aktivitas perkantoran pun hanya sampai di sore hari, toko toko dan rumah makan yang berlampu hanya ada di Pangururan, sehingga untuk yang masih melek, bercengkerama di group whatssapp dapat memberikan kesenangan tanpa harus mengeluarkan biaya. Ya begitulah di Samosir, adanya group whatsapp ini menjadi saluran untuk menampung isi kepala dan isi hatinya yang mungkin jika tampil di darat, yang bersangkutan tak ada perannya, ungkap seorang anggota group Forum Samosir Jaya (TimRed)