Bertekad Mengulang Kesuksesan, PPHI dan Disparekraf DKI Jakarta Kembali Gelar Bimbingan Teknis Untuk INOVASI PENGEMBANGAN WISATA RAMAH MUSLIM YANG BERKELANJUTAN

Bertekad Mengulang Kesuksesan, PPHI dan Disparekraf DKI Jakarta Kembali Gelar Bimbingan Teknis Untuk INOVASI PENGEMBANGAN WISATA RAMAH MUSLIM YANG BERKELANJUTAN

MEDIAPATRIOT.CO.ID – Jakarta, 13 Juli 2023 – Perkumpulan Pariwisata Halal indonesia (PPHI) bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta kembali menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk “Inovasi untuk Pengembangan Wisata Ramah Muslim yang Berkelanjutan”. Acara ini diselenggarakan sebagai langkah nyata dari PPHI untuk terus berkontribusi dalam rangka memperkuat industri Pariwisata Ramah Muslim yang berkelanjutan di indonesia.

Rangkaian acara Bimtek akan dihadiri oleh berbagai pelaku industri dari sektor pariwisata, diantaranya pelaku usaha yang tergabung pada asosiasi (ASITA, ASTINDO, ASPPI, HPI, PPHI), Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta, anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), anggota destinasi wisata yang tergabung dalam Persatuan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI),komunitas atau perkumpulan wisata halal serta beberapa pelaku usaha dari Negara tetangga Malaysia.

Kegiatan Bimtek ini dirancang dengan tujuan utama untuk mencapai beberapa hal yang sangat relevan dan penting untuk perkembangan Pariwisata Ramah Muslim di Indonesia, di antaranya: meningkatkan Pemahaman Tentang Pariwisata Ramah Muslim, meningkatkan Kemampuan Pelaku Usaha dan SDM Pariwisata, meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasca pandemic dan era digitalisasi serta meningkatkan daya saing untuk menggarap peluang Big Size High Growth Muslim (Halal) Market dengan jumlah ditahun 2019 Pasar Wistawan Muslim sebesar 160 Juta Turis (Pengeluaran US$ 194 B dengan pertumbuhan 7.55) sedangkan Pasar Wisatawan China jumlah nya dibawah Pasar Wisatawan Muslim yakni 155 Juta Turis (Pengeluaran US$ 77,18 dengan pertumbuhan3.3X) sehingga menunjukan bahwa pasar wisatawan muslim merupakan Pasar Utama bukan Ceruk Pasar.

Acara Bimtek ini diharapkan dapat menjadi platform untuk memberikan pemahaman dan implementasi konsep Pariwisata Ramah Muslim di bidang usaha dan destinasi wisata.

Disamping itu kegiatan ini juga sebagai tindak lanjut atas keberhasilan Indonesia kembali menempati ranking 1 pada Global Muslim Travel Index (GMTI) pada 1 Juni 2023 di Singapore yang dikeluarkan oleh Mastercard Crescentrating. Sekaligus juga sebagai persiapan bagi Provinsi DKI Jakarta dalam menyiapkan diri di tingkat Pelaku Usaha dan Sumber Daya Manusia dengan melakukan pelaksanaan Global Benchmarking yaitu Program Pemeringkat Internasional untuk Kualitas Produk dan Pelayanan Usaha Pariwisata Ramah Muslim yaitu “Muslim Friendly Rating for Services and Facilities in Travel, Tourism and Hospitality Segment” by Mastercard Crescentrating kolaborasi dengan PPHI.

Yang lanjut pada tingkat Nasional sedang berjalan Program Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2023 yang insya Allah hasilnya akan di umumkan pada Bulan Oktober 2023. Diharapkan dengan kegiatan ini dapat memantik untuk semakin berkembangnya Pariwisata Ramah Muslim di DKI Jakarta khususnya sehingga bisa menorehkan DKI Jakarta sebagai destinasi utama bagi pariwisata ramah muslim di Indonesia yang berdampak pada meningkatnya

pendapatan Devisa dari Wisatawan Mancanegara dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari | Wisatawan Nusantara, tentunya Sukses Jakarta untuk Indonesia.

Kegiatan Bimtek akan digelar secara offline di Hotel Borobudur, Jakarta. Adapun rangkaian acara akan beriangsung selama dua hari, dimulai dari Kamis, 13 Juli pukul 08:00 WIB. Hari pertama akan diisi dengan dua sesi talkshow yang mendatangkan berbagai narasumber yang merupakan para ahli di bidang Pariwisata Ramah Muslim. Sementara hari kedua pada Jum’at, 14 Juli 2023, agenda kegiatan yang akan dilangsungkan berupa Famtrip ke Kampung Betawi di kawasan Setu Babakan, Jakarta Selatan.

Kegiatan ini tidak saja berupa pembekalan dan pelatihan tapi dengan dihadirkannya beberapa pelaku usaha dari Malaysia diharapkan ada transaksi langsung antar pelaku usaha sehingga tujuan dari Bimbingan Teknis secara real bisa terwujud yaitu adanya deal bisnis.

Red Irwan



Posting Terkait

Jangan Lewatkan