Jakarta,- mediapatriot.co.id Sebanyak 200 anggota Kelompok Kerja (Pokja) IV Tim Penggerak PKK se-Jakarta Utara mengikuti kegiatan penguatan pilot project Gerakan Keluarga Sehat Tanggap Tangguh Bencana (GKSTTB) peduli stunting dan keuangan sehat di Ruang Bahari, Kantor Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Selasa (11/07/2023) lalu.
“Kita sama-sama berjuang untuk meningkatkan percepatan penurunan prevalensi stunting agar di tahun 2024 bisa mencapai 14 persen sesuai target nasional,” ujar Subkoordinasi Urusan Kesehatan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Bagian Kesejahteraan Rakyat Setko Administrasi Jakarta Utara, Sugiman.
Ia mengatakan telah dikeluarkan Surat Keputusan (SK) Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara Nomor e-0039 Tahun 2023 Tentang Penetapan Kelurahan Sebagai Lokasi Fokus Intervensi Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi di Kota Administrasi Jakarta Utara.
“Ada tujuh kelurahan di Jakarta Utara yang telah ditetapkan sebagai lokasi fokus intervensi percepatan penurunan stunting terintegrasi yaitu Warakas, Sunter Jaya, Kebon Bawang, Cilincing, Kalibaru, Semper Barat, dan Pademangan Barat. Untuk itu, diperlukan kerjasama dari semua pihak dalam melakukan berbagai upaya percepatan penurunan stunting di wilayah Jakarta Utara,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Keluarga (PMKK) Sudin Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Kota Administrasi Jakarta Utara, Eni Saraswati menerangkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan, lingkungan, dan perencanaan melalui kader PKK.
“Materi yang diberikan oleh narasumber bukan hanya stunting melainkan juga membahas tentang keuangan sehat. Ini akan dapat berdampak pada upaya pemerintah dalam penanganan stunting di Indonesia khususnya Kota Administrasi Jakarta Utara,” ujarnya.
Ia juga berharap kepada para peserta agar dapat mengimplementasikan materi tersebut di wilayahnya masing-masing sehingga bisa meningkatkan lingkungan dengan masyarakat yang sehat, tanggap, dan tangguh bencana. “Ikuti sampai tuntas, serap ilmunya, dan segera implementasikan di wilayah,” ujarnya.
Sementara itu, Dr Hernalom Gultom, MM, sebagai narasumber menguraikan panjang lebar tentang GKSTTB yang menjadi program unggulan Pokja 4 mulai dari latar belakang, tujuan, mekanisme pelaksanaan dan pelaporan GKSTTB yang akan berlangsung sampai 2024.
“Para peserta juga menyimak dengan antusias ketika dijelaskan tentang pengertian, penyebab, cara mengenali, pencegahan dan penanganan stunting yang dapat dilakukan para kader dan keluarga,”ujar.(JHON )