Kupang, Mediapatriot – Desa Pamakayo, Kec. Solor Barat, Kab. Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar Rapat Penggalian Gagasan pada Minggu (23/7/23) sekitar pukul 10.00 WITA.
Kegiatan ini melibatkan Perangkat Dusun, Ketua BPD Pamakayo Flotim : Thomas Subanledor, Wakil Ketua BPD Pamakayo Flotim : Elies Eli Atan Kolin, Sekretaris BPD Pamakayo Flotim : Maria Goreti Hayon, S. Pd bersama dengan Warga dari 3 Dusun Desa Pamakayo yakni; Dusun 1 : Suban Rian, Dusun 2 : Koli Atadore, Dusun 3 : Senoda Waiona hingga Mahasiswa/i Kuliah Kerja Nyata Tematik-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKNT-PPM) Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang 2023/2024 bertempat di Dusun masing-masing.
Rapat Penggalian Gagasan diadakan dengan maksud mendengar aspirasi masyarakat Pamakayo secara langsung terkait pembangunan tahun 2024. Acara ini dirancangkan dan diaplikasikan sekali dalam setahun.
Dari Acara tersebut sempat terkuak masalah yang menjadi momok permasalahan Masyarakat Desa Pamakayo seputar Pengairan melalui pembuatan Sumur, baik itu Sumur Bor maupun Sumur Gali.
Hal yang disorot ini sebenarnya sudah diatasi oleh Mahasiswa/i KKNT- PPM UNWIRA 2022/2023 dengan menghidupkan kembali sumur bor yang sudah mati beberapa tahun belakangan. Namun, setelah berjalannya waktu dinamo airnya terjatuh ke dalam sumur tersebut sehingga menyebabkan beberapa warga terkena dampaknya.
Melalui pertemuan tersebut, Warga Desa Pamakayo sangat menekankan agar Aparat Desa segera menindaklanjuti buah bibir masyarakat tersebut dan bisa terselesaikan secara nyata.
Selain itu, terdapat beberapa hal yang menjadi aspirasi masyarakat Pamakayo di antarannya adalah pengadaan Parit/Gorong-gorong, Papan Nama (Jalan, RT/RW, Kantor Desa), Toko Alat Nelayan, hingga Bibit Tanaman.
Adapun fokus permasalahan terkait pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya Generasi Milenial Pamakayo salah satunya adalah dengan mengadakan sosialisasi Stunting hingga menghidupkan kembali Taman/Ruang Baca.
Dalam Rapat Stunting ini berputar soal Pola Asuh Orang Tua yang kurang efektif dan cenderung merugikan anak khususnya asupan gizi yang seharusnya terpenuhi.
Ada juga pengaktifan kembali Ruang Baca yang kemudian menjadi salah satu program Mahasiswa/i KKNT-PPM UNWIRA 2023/2024 yang berdomisili di Desa Pamakayo agar para anak-anak bisa memiliki bekal ilmu/wawasan sejak dini, salah satunya dalam bidang Bahasa Inggris karena minimnya kualitas SDM disana sehingga dapat menjadi salah satu aset penting dalam membangun desa di masa depan Desa Pamakayo.
Warga Pamakayo sangat menaruh harapan besar kepada Mahasiswa/i KKNT UNWIRA Kupang untuk bisa bergotong royong bersama guna mengatasi berbagai permasalahan desa tersebut.
Menanggapi berbagai problematika tersebut, Kepala Dusun 3 Senoda Waiona, Lorensius Arkian Lewar menyampaikan harapannya, baik bagi Pemerintah maupun Warga Setempat.
“Semoga Pemerintah dapat mendengarkan suara dari masyarakat khususnya daerah Pamekayo agar warga Desa Pamekayo sendiri bisa menikmati hasilnya langsung dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya” ujar Lorens.
Pice Tangging
Editor : Jefri Seran