BKKBN NTT Memberikan Fasilitas Dan Pembekalan 12 Provinsi Prioritas Stunting Di Desa Boru, Dihadiri Oleh Mahasiswa KKN Unwira Kupang

Foto bersama BKKBN NTT dan mahasiswa KKN Unwira di desa Boru

 

 

 

Kupang, Mediapatriot – Kelompok mahasiswa KKNT-PPM Universitas Katolik Widya Mandira Unwira Kupang di Desa Boru, Kec. Wulanggitang, Kab. Flores Timur, NTT. Merealisasikan program Fasilitasi dan pembekalan tentang dua belas provinsi prioritas stunting.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi dan kerjasama antara Unwira Kupang dengan BKKBN Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan lokus kegiatan sesuai dengan lokasi penempatan mahasiswa KKNT-PPM Unwira semester genap periode 2022/2023.

kegiatan fasilitasi dan pembekalan dua belas provinsi prioritas stunting ini dilaksanakan Pada selasa (25/7/23), bertempat di Kantor Desa Boru.

Dalam kegiatan ini ada empat pemateri yang memaparkan materi dengan dipandu oleh bapak Ladia Pala soge, SH., S.AP selaku moderator kegiatan. Keempat pemateri dalam kegiatan yang dimaksud adalah (1) Kepala Desa boru; (2) Kepala Gizi Puskesmas Boru; (3) Ketua PKK Desa Boru; (4) dan Ibu Marlis Leba selaku Dosen Pendamping Lapangan.

Pada paparan materi pertama dari staf gizi Puskesmas Boru, ibu Yosepha Wilhelmina Soge menyampaikan, Gizi yang seimbang harus memenuhi syarat kesehatan yang asali. Prosedural yang menempatkan prioritas pada pola makan anak adalah usaha nasional yang dikencarkan dan menjadi perhatian khusus, karena pada dasarnya makan adalah pemenuhan kebutuahan akan pertumbuhan bagi anak yang baik dan sehat.

“Makanan dengan gizi yang baik dan seimbang harus bisa mencapai pada empat bintang dalam wadah makan anak yang mana meliputi makan yang mengandung karbohidrat, vitamin, protein, dan pelarut makanan sebagai usaha bebas pencernaan,” Ungkapnya.

Ia juga menyatakan bahwa kompleksitas dari materi yang dipaparkan pada dasarnya adalah usaha bagaimana untuk bisa dapat menekan angka stunting dan sebagai mediasi edukasi kepada kyalayak untuk bisa bersinergi dalam mengetas – tetaskan stunting yang menjadi isu nasional ini.

Antusias dari para audiens yang terdiri dari perangkat desa, petugas kesehatan, kader posyandu, orang tua sasaran stunting, masyarakat umum, dan mahasiswa sangat bagus adanya. Terbukti dalam sesi tanya tanyab banya peserta sosialisasi yang hendak mengemukakan pendapat, sanggahan, dan pertanyaan..

Kegiatan yang mulai dari jam 09.00 – 15. 30 Wita ini merupakan suatu pencapaian yang sangat baik. Hal ini karena menurut kepala Desa Boru, baru kali ini masyarakat dan berbagai lapisan desa dapat terlibat mulai awal kegiatan hingga akhir.

Diakhir dari pada kegiatan ini kata penutup dari Moderataor bapak Ladia Soge menyeruhkan untuk semua peserta kegiatan yakni Kapan lagi kalau bukan sekarang dan siapa lagi kalau bukan kita untuk bisa dapat memutus rantai stunting ini.

 

 

Lius Nahak

Editor : Jefri Seran



Posting Terkait

Jangan Lewatkan