Kupang, Mediapatriot – Ikatan Mahasiswa Malaka (IMMALA) Kupang dalam kegiatan Bakti Sosial (Baksos), rencananya akan menanam 2.000 anakan pohon dengan menargetkan 3 desa dan 3 kecamatan di Kab. Malaka, Prov. Nusa Tenggara Timur.
Ketua umum IMMALA Kupang Edwin Nahak, mengutus Badan Pengurus Harian (BPH) Marsel Seran, selaku ketua bidang kemasyarakatan agar mengunjungi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT, BPDAS Benain Noelmina pada hari Senin, (24/7/23), untuk meminta konfirmasi dan kesepakatan penurunan 2.000 anakan pohon ke Kab. Malaka.
Dalam pertemuan tersebut, Marsel Seran menyatakan bahwa seperti diketahui bersama bahwa masyarakat Malaka sering menjadi korban bencana banjir, terutama masyarakat pinggiran sungai beninai.
“Oleh karena itu penanaman ulang anakan pohon ini sebagai dasar awal mencegah bencana banjir yang sering terjadi di Malaka kedepannya, demi kenyamanan masyarakat, dan untuk keberlangsungan hidup masyarakat Malaka yang lebih baik,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benain Noelmina, Prov. NTT, Dolfus Tuames, menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada IMMALA Kupang dalam upaya turut merawat dan memperbaiki bumi dan lingkungan hidup, terkhususnya di Malaka.
Ia menyatakan Bumi dan lingkungan adalah tempat kita beraktivitas dan tempat kita mendapatkan hdup dan penghidupan. Karena itu semua potensi dari kehidupan bangsa, berkewajiban untuk memulihkan dan mempertahankan kelestarian lingkungan hidup itu.
“Nah kami Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam konteks ini menyiapkan fasilitasi yang bisa semua pihak manfaatkan, salah satunya adalah menyediakan bibit secara gratis yang bisa diakses oleh siapapun juga, baik itu oleh Pemda, TNI, POLRI, Tokoh agama, para Umat, beserta pelajar seperti adik-adik dalam IMMALA ini,” ungkapnya.
Selain itu ia juga menjelaskan bahwa masyarakat Malaka itu berada pada hilirnya das Benain hulunya berada di TTS dan TTU. Dari 3087 das. Das Benain itu adalah das yang paling luas. Dengan luas 327.000-an hektar, komposisinya dari ruas tersebut 40% di TTU, 38% di TTS, 8% Belu, kemudian Malaka sendiri 15%.
Urusan dalam das ini tidak dibatasi oleh administratif, jadi air yang turun dari mutis itu akan mengalir sampai tembus di Malaka.
“nah karena itu harus TTU, TTS, Belu, dan Malaka melakukan penanaman. Nah yang adik-adik lakukan ini adalah perbaikan lingkungan di kabupaten Malaka yang merupakan hilirnya das Benain, dengan ini kalau semua wilayah kita tertumbuhi oleh pohon, maka air hujan yang turun tidak akan sia-sia terbuang ke laut tetapi akan meresap ke lahan yang sudah kita bangun sama-sama, yang kemudian akan muncul kepermukaan bumi itu dengan bentuk mata air, sehingga dalam musim kemarau pun kesediaan sumber air untuk masyarakat tetap berlangsung stabil, dan petani pun tetap beraktivitas karena ada air yang tersedia,” tuturnya menambahkan.
“Oleh karena itu harapan kami dengan penanaman ribuan pohon di Malaka ini, setelah di tanam, dirawat dan dijaga dengan baik oleh masyarakat sasaran lokasi penanaman, sehingga 2.000-an pohon itu ketika hidup semua maka peresapan air hujan oleh tanah itu akan semakin banyak dan bermanfaat bagi masyarakat. Dan masyarakat dapat menikmatinya,” tuturnya melanjutkan sembari tersenyum.
Sebelum mengakhiri pertemuan tersebut tidak lupa juga ia berpesan kepada IMMALA dan seluruh masyarakat Malaka agar selalu melihat cuaca dan saling bekerja sama saat penanaman sehingga anakan pohon tersebut bisa hidup semua dan bisa dinikmati bersama kedepannya.
Editor : Jefri Seran